Anya Geraldine / Ilustrasi tokoh Milenial menurut IYU |
Jakarta,
Kompastimur.com
Eliyah Acantha
Sampetoding dari Indonesian Youth Updates (IYU) menyatakan seharusnya Aktifis
dimasa sekarang fokus melatih pemuda dalam meningkatkan kompetensinya bukan
sekedar melempar wacana saja.
“Kadang senyum
sih, para aktivis yang mengaku tokoh milenial dan revolusi industri 4.0 tapi
tidak mengetahui cara bikin program aplikasi, tidak pernah coding, tidak pernah
desain web, tidak pernah pasang kabel, bahkan tidak mengetahui bikin business
plan” ungkap Eliyah, Sabtu (10/08/2019)
Eliyah yang saat
ini bekerja diperusahaan teknologi menyatakan bahwa Aktifis jangan hanya
berwacana membahas Milenial dan Revolusi Industri 4.0 tetapi tidak mengetahui
apa yang bisa dilakukannya. Aktivis harus mampu merealisasikan program dengan
mengerjakan hal teknis.
Bahkan lebih
uniknya lagi menurut Eliyah para Aktifis pergerakan yang sering muncul di media
saat ini bukanlah tokoh Milenial.
“Awkarin, Atta
Halilintar, Ria Ricis dan Anya Geraldine itu tokoh muda Milenial. Follower IG
nya aja lihat. Aktivis yang muncul sekarang lebih cocok di sebut tokoh Milea
bukan tokoh Milenial.” jelas Sekertaris DPD Parkindo Sulsel.
Eliyah
menjelaskan bahwa Follower IG dan Subscriber tuh minimal ratusan ribu baru bisa
disebut tokoh milenial. Begitu juga milenial juga kreatif dalam bertindak dan
bekerja, tidak sekedar foto-foto dengan pejabat, tapi karyanya harus berdampak
positif bagi lingkungan sekitar.
“Aktifis saat
ini banyak menjual diri mengaku Milenial dan pemuda era Revolusi Industri 4.0
dalam program kegiatannya, tapi poin-poin diatas tidak bisa dipenuhi.” tutupnya
(KT/Rls)
0 komentar:
Post a Comment