SBT, Kompastimur.com
Tiga Anggota
DPRD Seram Bagian Timur (SBT) yang hadir sebagai narasumber pada dialog Publik
dengan tema “Membangun SBT dari Desa” yang digelar pada Rabu (31/07/2019) malam
yang dipusatkan di Hunimua Café tersebut tidak mengetahui tentang pengalokasian
anggaran yang diperuntukan untuk pembangunan taman pasar baru serta tempat
hiburan dan tempat makan.
Hal ini
dinilai lucu oleh Hanafi Rumbouw, Wakil Ketua Bidang Pembangunan DPD KNPI SBT,
Kamis (01/08/2019).
Rumbouw
mengatakan, anggaran bernilai milyaran Rupiah yang dialokasikan untuk
proyek ini jika tidak diketahui oleh para wakil rakyat di gedung parlemen
maka itu sangat lucu dan tidak rasional, sehingga dirinya menilai
apa yang diutarakan oleh para wakil rakyat merupakan bentuk kekeliruan,
karena semua anggaran pembangunan pada daerah ini dibahas dan disahkan di DPRD
SBT.
"Saya
tidah habis pikir 3 anggota DPRD SBT tidak tahu ada sekian anggaran dari
APBD untuk pembangunan pantai rolex," ucap Rumbouw dengan nada keheranan.
Selain itu
rumbouw menambahkan, jika saat pembahasan hingga penetapan APBD tidak ada
anggaran yang alokasikan untuk proyek tersebut, maka perubahan alias
revisi anggaran tersebut dilakukan oleh eksekutif tanpa sepengetahuan DPRD SBT.
Maka pertanyaannya
adalah, apa pertimbangan eksekurif sehingga mengalokasikan anggaran milyaran
rupiah tersebut untuk pembangunan di pantai rolex?.
Mestinya
setelah merevisi, harus dialihkan ke program yang berbasis kebutuhan mendasar rakyat.
Mestinya pemerintah dalam pengalokasian anggaran harus melihat pada kondisi
geografis daerah ini.
Dirinya mencontohkan,
Kabupaten SBT yang berbasis kepulauan ini mestinya pemerinyah daerah mengambil
langkah untuk memberikan suntikan dana kepada Perusahan daerah yang mengelola
Fery sehingga bisa kembali melayani masyarakat SBT yang saat ini kesulitan
masalah transportasi, terutama masayakat yang berada di Kecamatan Wakate, Teor,
Amarsikaru, dan kecamatannya lainnya.
"Ketiga
anggota DPRD berdalil bahwa Bupati memiliki kewenangan untuk merevisi APBD yang
sudah ditetapkan, lantas apa pertimbngan Eksekutif untuk mengalokasikan
anggaran yang begitu besar ke Pantai Rolex yang lebarnya hanya sejengkal. Masih
banyak kebutuhan mendasar lain yang mesti diprioritaskan. Perusda yang selama ini
berharap ada suntikan dana agar Kapal Fery yang dikelolah bisa kembali
beroperasi untuk kebutuhan masyarakat di daerah maritim Seram Bagian
Timur ini. Masyarakat Pulau Teor, Kesui Watubela, Pulau Gorom, amarsekaru dan
Pulau Panjang kesulitan transportasi. dimana perhatian pemerintah?,"
tanya Rumbouw.
Anggota DPRD
SBT yang hadir sebagai narasumber pada dialog Publik ini adalah Arobi Kelian,
Bahrum Wadjo dan Ahmad Voth.
Wacana ini
muncul saat salah satu peserta yang hadir pada acara dialog publik tersebut mempertanyakan
anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Pantai Rolex, namun salah satu
narasumber yakni Ahmad Voth yang juga duduk di badan anggaran DPRD SBT ini mengatakan,
saat pembahasan pada badan anggaran DPRD SBT maupun sampai pada penetapan
APBD Tahun Anggaran 2019 tidak terdapat alokasi anggaran untuk belanja
pembangunan taman pasar baru serta tempat hiburan dan tempat makan yyang
dipusatkan tepat di pantai rolex.
Bahkan pada
kesempatan tersebut, Voth mengklarifikasi bahwa tidak ada anggaran yang
diperuntukan untuk proyek tersebut.
"Kebetulan
saya ini di Banggar. Tidak ada anggaran untuk pembangunan di pantai
rolex, lewat ini saya mengklarifikasi informasi itu dan sampaikan kepada masyarakat
bahwa tidak ada," kata Voth.
Sekedar diketahui,
belanja pembangunan Taman Pasar Baru serta tempat hiburan dan tempat malam
masuk dalam APBD yang saat ini telah masuk daftar lelang, pagu dari
proyek tersebut sebesar Rp.6.370.000.000 lewat dinas Perumahan Rakyat dan
kawasan pemukiman TA 2019. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment