Kades Labuang, Muhammad Rentua (Mato) |
Namrole, Kompastimur.com
Kepala Desa
(Kades) Labuang, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan Muhammad Rentua
terancam di polisikan oleh ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) setempat Daniel
Baker karena diduga memalsukan tandangan ketua BPD untuk melakukan pencairan
dana Desa dalam tiga tahap yang ditotalkan sekitar Rp.1.715.750.000.
Hal ini
terungkap saat Baker yang curiga dengan pencairan dana desa yang terus berjalan
mulus tanpa ada hambatan, padahal dirinya selaku ketua BPD tidak pernah
dilibatkan dalam setiap kegiatan desa maupun penyusunan Laporan Desa.
"Saya ini
ketua BPD, dan BPD itu pelaksana kegiatan anggaran. Tapi selama ini Kades ini
tertutup dan tidak pernah koordinasi. Saya minta APBDes juga mereka tidak mahu
kasih. Saya tanya ada mengapa dan alasan apa. Beta minta data di BPMD dan tahu
laporan ada tanda tangan saya bahkan sudah pencairan tiga kali dan sudah
sekitar Rp.1.715.750.000," ujar Baker saat ditemui Wartawan di rumahnya di
desa Labuang, Kamis (30/08/2019).
Bukan hanya itu,
dirinya membeberkan, bahwa biaya operasional untuk BPD dalam menjalankan
kegiatan pun tak pernah diberikan oleh kepala desa.
"Beta minta
biaya operasional dan lain-lain untuk BPD menjalankan tugas juga mereka tidak
kasih. Mereka selalu beralasan rupa-rupa macam, jadi kami ini percuma saja,
padahal kami BPD ini mengawasi kinerja Kades, program dalam bentuk apa saja BPD
harus tahu. Tapi sampai saat ini pertemuan internal BPD juga tidak pernah
buat," ujarnya kesal.
"Setelah di
cari tau, ternyata dalam laporan untuk pencairan dana desa itu bukan tanda
tangan milik saya tapi direkayasa oleh pihak desa tanpa mengkonfirmasi ke saya
selaku ketua BPD," katanya lagi.
Bahkan Ia menyesalkan kepemimpinan Rentua yang terkesan tertutup dan tidak ada transparansi dalam penggunaan dana desa Labuang.
Bahkan Ia menyesalkan kepemimpinan Rentua yang terkesan tertutup dan tidak ada transparansi dalam penggunaan dana desa Labuang.
Sementara itu,
Kades Labuang yang dihubungi melalui telpon selulernya mengaku sudah
menyelesaikan hal ini dengan ketua BPD Labuang.
"Sudah, itu
sudah selesai secara pribadi, sudah habis. Sudah samua sudah bertemu Ketua BPD.
Itu hanya menyangkut dengan kecemburuan staf dengan BPD saja. Tidak ada barang
lain, masa antua (Ketua BPD) mau atur
staf bagaimana ? yang atur kan kepala desa. Cuma itu saja dan sudah selesai dan
tidak ada masalah lagi," jelas pria yang akrab di sapa Mato ini.
Namun pernyataan
Kades ini bertolak belakang dengan pernyataan Ketua BPD Daniel Baker yang di
konfirmasi ulang terkait hal tersebut.
Menurut Baker,
tidak ada penyelesaian sedikit pun, bahkan saat ini dirinya telah menyiapkan
laporan bersama bukti pemalsuan tanda tangan yang akan dibawanya sendiri
langsung ke Tipikor Polda Maluku.
"Bagaimana
selesai dan koordinasi, dia dimana, dia menghilang terus. Saya pernah telpon
dia mepertanyakan mengapa palsukan saya punyan tanda tangan, tapi dia balik
tanya sapa yang palsukan tanda tangan. Tapi saya sudah sampaikan nanti di
pengadilan baru saya buktikan," paparnya.
Bahkan Baker
mengakui keberanian Kades dalam memalsukan tanda tangannya tanpa memikirkan
sanksi hukum yang akan diterima jika pemalsuan tanda tangan ini terbukti secara
hukum.
Lanjutnya,
hingga saat Ia memberikan keterangan kepada awak media, hanya bendahara desa
saja yang baru menyambanginya dan meminta agar Ia tidak melaporkan hal ini
sambil menunggu Kades tiba di Namrole.
"Cuma
Bendahara Desa Oji Makatita saja yang datang di rumah. Saya tanya Kenapa baru
datang selama ini pihak desa kemana, sudah begini baru mau datang dan kenal
saya. Tidak kades tidak pernah datang disini," akuinya.
Kata Baker,
sampai saat ini belum ada penyelesaian sedikitpun dan Kades tidak punya etikad
baik untuk menyambanginya dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
"Belum, dan
dia ada juga beta bersikeras, kira-kira anda mau apa? Dia siap saya siap. Dia
siap satu kali saya siap sepuluh kali. Laporan sudah siap, saya bikin laporan
dengan satu lampiran bukti pemalsuan tanda tangan. Tinggal kondisi saya membaik
langsung saya berangkat," tandas Baker sambil menunjukan bukti tanda
tangan palsu pada dokumen laporan atas nama dirinya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment