SBT, Kompastimur.com
Menyongsong HUT
RI yang Ke-74, Negeri Administratif Sumber Agung Kecamatan Bula Barat,
Kabupaten Seram Bagin Timur resmi menggelar kegiatan Tanaman obat Keluarga
(TOGA) hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Hal ini
diungkapkan oleh Penjabat Neg.Adm Sumber Agung, Bambang Payapo pada, Jumat
(16/08/2019) di Sumber Agung.
Payapo
mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh dirinya dan warga setempat merupakan
bagian dari program desa dengan tujuan, warga desa bisa memanfaatkan tanaman di
pekarangan rumah sebagai obat-obatan tradisional yang bisa digunakan oleh warga.
Selain itu, dengan
kegiatan seperti ini ikut mendorong warga untuk membersihkan lingkungan, baik
didalam maupun diluar rumah sehingga lewat kegiatan ini, dua manfaat
besar yang didapatkan, yaitu kebersihan dan kesehatan.
“Penanaman TOGA tiap
rumah, masyarakat sangat antusias bahkan masyarakat sendiri ikut membiayai
kegiatan ini. Desa Saya sudah mulai bersih, jadi ada tanaman toganya dan rumahnya
juga bersih,” ucap Payapo.
Ditempat yang
sama, Ketua Tim penggerak PKK Kecamatan Bula Barat, Ny. Kalsum Pelupessy
mengatakan, dengan lomba seperti maka secara tidak lansung dapat menyadarkan
warga untuk membersihkan rumah dan lingkungan mereka sendiri.
Selain itu,
dengan lomba TOGA yang dilaksanakan di Negeri Administratif Sumber Agung ini
dapat menambah pengetahuan warga tentang betapa pentingnya obat-obat
tradisional, sehingga kedepannya, ada ide kreatif dari masyarkat sendiri untuk
membuat obat tradisional yang bersifat Herbal, sehingga masyarakat tidak
lagi bergantung pada obat yang banyak mengandung bahan-bahan kimia.
“Dengan lomba
ini mereka bisa membersihkan lingkungan mereka sendiri. Dari kegiatan ada ide-ide
kreatif untuk bisa membuat obat tradisional, sehingga masyarakat tidak perlu
lagi menggunakan obat-obat yang mengandung zat kimia,” harap Pelupessy.
Salah satu Tim
Penilai Lomba TOGA, Sukmawati Rumakur, SKM memberikan apresiasi positif
kepada warga masyarakat yang ada di desa ini, karena dinilai memiliki semangat
yang luar biasa dalam penyelenggaran lomba TOGA.
Disamping itu
Rumakur menambahkan, dalam lomba ini dirinya memanfaatkan pekarangan rumah untuk
menanam tumbuh-tumbuhan, masyarakat diingatkan untuk harus tahu tentang nama
tumbuhannya, manfaatnya, serta dapat mengolah tumbuhan tersebut sebagai obat.
Dirinya
berharap, kedepannya di Negeri Administratif Sumber Agung pada setiap RT harus
memiliki TOGA percontohan.
“Ternyata
masyarakat punya semangat yang luar biasa. Hampir semuanya memahami cara
pengolahannya. Selain bisa menanam mereka juga harus tahu manfaatnya, nama
tanaman, mengolah dan menggunaknnya. Harapan Saya, setiap RT disini harus punya
TOGA percontohan,” ujar Perempuan yang saat ini bertugas di Dinas Kesehatan SBT.
Untuk
diketahhui, Taman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tumbuh di sebidang
tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman
obat atau bahan obat-obatan dan selanjutnya dapat disalurkan kepada
masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Selain itu,
Budidaya Tanaman Obat Untuk Keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan
menengah di bidang obat herbal dan obat tradisional. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment