FOTO : Kontraktor, Fauzi Hentihu |
Kontraktor lokal
di Maluku mengungkap dugaan tender main mata di Balai Pelaksana pemilihan jasa
konstruksi wilayah Maluku, Kementerian Pekerjaan Umum. terkait proyek Renovasi
dan Rehabilitasi Sekolah-sekolah yang seluruhnya dimenangkan kontraktor dari
luar Maluku.
Hal itu
dikatakan salah satu kontraktor lokal, Fauzi Hentihu, dalam siaran persnya yang
dikirim kepada awak media melalui pesan WA, Selasa (20/8).
Untuk itu Fauzi
meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
melakukan fungsinya. Diantaranya mengevaluasi pelaksanaan lelang yang
dilakukan di daerah ini.
Lebih jauh
diungkapkan, indikasi ada beberapa perusahaan pemenang yang lelangnya
bermasalah. Baik dari sisi kelayakan perusahaan, maupun administrasi
pelelangan.
"Bahkan
terindikasi ada perusahan ysng kena black list justru ditunjuk sebagai
pemenang," beber Fauzi.
Dia juga
menuding, konon ada oknum pejabat di Balai PPW Maluku yang main Proyek secara
terselubung dengan meminjam perusahaan
dari luar daerah dan orang dekatnya bertindak sebagai eksekutor.
Kata dia,
praktik ini konon sudah berlangsung lama, dan seperti sindikat. “Ada mafia
proyek pada Balai PPW Maluku. Karena ada Tender Abunawas Di Balai Pelaksana
Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Maluku,” tudingnya lagi.
Akuinya, selama
ini perusahan dari luar Maluku yang ditunjuk sebagai pemenang, tidak ada satupun
yang membawa perelatan mereka untuk mengerjakan proyek-proyek ini.
"Mobilnya
saja bukan dibawa dari daerah asal mereka, tapi modal sewa dari pengusaha di
Maluku.Kenapa bukan kita saja pengusaha lokal yang kerjakan proyek-proyek
ini," soalkan Fauzi.(KT-10)
0 komentar:
Post a Comment