SBT, Kompastimur.com
Camat Kecamatan
Kesui Watubela, Kabupaten Seram Bagian Timur, Jefri Warat membantah semua
informasi yang dialamatkan kepada dirinya yang diduga telah memungut
Rp.2.000.000/Desa untuk persiapan kegiatan 17 Agustus yang Ke-74.
Hal ini
diungkapkan oleh Warat kepada media ini, Selasa (06/08/2019) di Bula, kabupaten
Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.
Warat
mengatakan, dari total 18 Desa di Kecamatan yang dipimpinnya, hanya 6 Desa yang
hadir pada rapat persiapan pembentukan Panitia menjelang 17 Agustus yang ke-74
tersebut, diantaranya, Tamher Timur, Kelangan,Tamher Warat, Ilili, dan Effa.
Dirinya secara
tegas mengatakan, info yang disampaikan tersebut tidak benar alias Hoax dan bahkan
isu itu sangat menyesatkan.
"Bentuk
panitia saja belum. Dari 18 Desa yang datang hanya 6 Desa. Informasi itu tidak
benar," tegas Warat.
Warat
menambahkan, peringatan Upacara HUT Kemerdekaan merupakan agenda Pemerintah,
sehingga dalam proses pelaksanaannya pun harus sesuai prosedur, seperti
menyurati para Kepala Desa.
Sementara
informasi pemungutan uang Rp.2.000.000/Desa yang dialamatkan kepada dirinya
tersebut merupakan tawaran dari pihak Desa yang hadir pada kesempatan itu,
namun dirinya tidak pernah merespon sedikitpun apa yang disampaikan oleh para
Kepala Desa.
"Ini agenda
pemerintahan jadi harus ada surat resmi namun ini belum ada kok. Informasi itu
datang dari para kepala desa tetapi beta (Saya) seng (tidak) respon," ucapnya.
Warat bahkan
menghimbau kepada seluruh Kepala Desa di Kecamatan Kesui Watubela, agar
menjelang HUT Kemerdekaan RI yang ke-74 ini, setiap Desa harus memasang baileho
Ucapan Selamat HUT RI. Ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang
telah diperjuangakan oleh para pendahulu yang telah gugur di medan juang demi
mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.
"Di setiap
Desa harus memasang baileho ucapan selamat hari kemerdekaan," tandas
Warat. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment