Ambon,
Kompastimur.com
Wakil Gubernur
Maluku, Barnabas Orno bakal mendorong ketahanan pangan lokal dan meminta agar
masyarakat Maluku tidak tergantung pada beras.
Hal ini di
minta tak lain agar kualitas pangan daerah naik dan Maluku yang dinilai telah
meninggalkan makanan khas berumbi kembali menkonsumsinya.
Dikatakan,
saat ini orang Maluku malah lebih bergantung dengan beras. Hingga ada sebutan
jika sehari tak makan beras rasanya belum makan.
Padahal,
lanjutnya,ubi juga sumber karbohidrat yang low-glycemic index (GI). Artinya
indeks peningkatan gula darah dari sumber karbohidratnya amat rendah bila
dibandingkan beras. Atau secera sederhana, konsumsi makanan yang low-GI tidak
mudah gemuk.
Saat memberi
sambutan pada pelantikan Duta Parenting Orno menyebut
ketergantungan pada beras dapat berakibat kurang gizi pada anak. Padahal
karakter wilayah Maluku kaya dengan hasil tanah sehingga tidak perlu menunggu
ada beras untuk dikonsumsi keluarga.
“Hasil untuk ubi-ubian
di kita banyak, kenapa harus terus-terus makan nasi. Kita dorong ketahanan
pangan di Maluku. Beras cukup di daerah transmigrasi saja,” ucap Orno dalam
sambutan acara ‘Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Penobatan Duta Parenting
Provinsi Maluku’ di auditorium Universitas Pattimura Ambon, Rabu (3/7).
Statmen itu
dibuat untuk mengarahkan para ibu juga anggota PKK yang hadir agar mulai gencar
mengutamakan sajian pangan lokal berbasis ubi-ubian.
Dirinya memastikan
bahwa ubi punya kandungan nutrisi kompleks dan mudah diserap tubuh dan hal itu dapat diterapkan kepada anak-anak
sejak dini.
Ia berharap
agar masyarakat lokal yang tinggal jauh dari pusat kota tidak perlu terlalu bergantung
pada beras. Sementara sekitar rumah, ubi-ubian tumbuh melimpah.
“Hal ini kan saya akan
bicarakan itu dengan pak gubernur. Supaya kita kembali ke pangan lokal. Tidak
perlu terlalu makan beras. Saya juga suka makan ubi,” tandasnya. (KT/12)
0 komentar:
Post a Comment