Namlea, Kompastimur.com
Tiga Penambang
asal Ternate, Maluku Utara, Yanto Sangadji (37), Arif Kadir (28) dan Munir
Asega (40), tertangkap mengolah material emas dari Gunung Botak menggunakan
bahan berbahaya merkuri.
Disamping
menangkap ketiga pelaku, tim gabungan dari Polda Maluku dan Polres Pulau Buru
juga mengamankan barang bukti Air Perak sekitar 3 Kg, Karung Material emas dari
GB, 1 Unit Tromol terdiri dari 8 buah tromol ukuran 40/80cm, 1 buah alat bakar
emas, Boraks 1/4 kg, 1 buah kana ukuran kecil dan 1 buah kain peras emas warna
merah.
Kapolres Pulau
Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas,
Ipda Dede Syamsi Rifai, membenarkan penangkapan itu.
"Ketiga
pelaku sudah diamankan di Polres. Barang bukti merkuri tiga kg dan alat olah
emas juga sudah ikut diamankan," benarkan Ipda Dede kepada wartawan, Senin
sore (15/7).
Ketika ditanya
lebih lanjut mengenai pasal dan ancaman hukuman terhadap ketiga pelaku ini, Kasubbag
Humas, mengaku baru akan ditetapkan setelah saksi dan para terduga pelaku
selesai jalani pemeriksaan.
Selanjutnya,
informasi yang berhasil dihimpun lebih jauh mengungkapkan, tiga penambang asal
Ternate, Maluku Utara itu tertangkap pukul 24.00 Minggu tengah malam (14/7)
sedang mengolah emas di tromol milik Yanto Sangadji di Desa Dava, Kecamatan Waelata.
Penangkapan
oleh tim gabungan itu dipimpin Iptu Lasawati Tomu dari Tim Polda Maluku. Satu
perwira Polda, Ipda Hamsir Buton dan Kapolsek Waeapo bersama sejumlah personil
Polres Pulau Buru ikut serta dalam operasi tangkap tangan itu.
Satu sumber
yang layak dipercaya menuturkan, dalam sepekan terakhir ini, ada penambang yang
main kucing-kucingan dengan aparat keamanan di Gunung Botak.
Saat aparat
lengah, para penambang ini masuk dan melakukan aktifitas jauh dari pos
keamanan. "Mereka biasa operasi jam satu tengah malam dan suara mesin
tidak terdengar sampai di pos," cerita sumber ini.
Salah satu
oknum yang diketahui membandel dan beroperasi di GB bernama Rina Lesbata. Namun
di kalangan penambang ia sering dipanggil Rina Nurlatu.
"Dia asal
Buru Selatan dan mengaku marga Nurlatu. Padahal marganya Lesbata. Dia mengolah
emas di GB sistim tembak larut. Mesin tembak yang digunakan tiga buah,"
beber sumber terpercaya ini.
Sedangkan dari
kasubbag Humas diperoleh informasi, kalau Selasa ini (16/7), Kapolda dan
rombongan akan kembali bertandang ke GB. "Rombongan pak Kapolda dengan
pesawat pagi," jelas Kasubbag. (KT/10)Barang bukti merkuri tiga kg dan alat olah
emas juga sudah ikut diamankan," benarkan Ipda Dede kepada wartawan, Senin
sore (15/7).
Ketika ditanya
lebih lanjut mengenai pasal dan ancaman hukuman terhadap ketiga pelaku ini, Kasubbag
Humas, mengaku baru akan ditetapkan setelah saksi dan para terduga pelaku
selesai jalani pemeriksaan.
Selanjutnya,
informasi yang berhasil dihimpun lebih jauh mengungkapkan, tiga penambang asal
Ternate, Maluku Utara itu tertangkap pukul 24.00 Minggu tengah malam (14/7)
sedang mengolah emas di tromol milik Yanto Sangadji di Desa Dava, Kecamatan Waelata.
Penangkapan
oleh tim gabungan itu dipimpin Iptu Lasawati Tomu dari Tim Polda Maluku. Satu
perwira Polda, Ipda Hamsir Buton dan Kapolsek Waeapo bersama sejumlah personil
Polres Pulau Buru ikut serta dalam operasi tangkap tangan itu.
Satu sumber
yang layak dipercaya menuturkan, dalam sepekan terakhir ini, ada penambang yang
main kucing-kucingan dengan aparat keamanan di Gunung Botak.
Saat aparat
lengah, para penambang ini masuk dan melakukan aktifitas jauh dari pos
keamanan.
"Mereka biasa operasi jam satu tengah malam dan suara mesin
tidak terdengar sampai di pos," cerita sumber ini.
Salah satu
oknum yang diketahui membandel dan beroperasi di GB bernama Rina Lesbata. Namun
di kalangan penambang ia sering dipanggil Rina Nurlatu.
"Dia asal
Buru Selatan dan mengaku marga Nurlatu. Padahal marganya Lesbata. Dia mengolah
emas di GB sistim tembak larut. Mesin tembak yang digunakan tiga buah,"
beber sumber terpercaya ini.
Sedangkan dari
kasubbag Humas diperoleh informasi, kalau Selasa ini (16/7), Kapolda dan
rombongan akan kembali bertandang ke GB. "Rombongan pak Kapolda dengan
pesawat pagi," jelas Kasubbag. (KT/10)
0 komentar:
Post a Comment