Ambon,
Kompastimur.com
Walikota Ambon,
Richard Louhenapessy, bersama beberapa dinas terkait meninjau pasar Arumbai
untuk persiapan pembangunan pasar modern yang direncanakan berlantai lima pada
tahun 2020 mendatang.
Selain peninjauan
Pasar Arumbai,Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan peninjauan di pasar Mardika,
Kota Ambon, Jembatan Mardika, dan Rumah Potong Hewan (RPH).
Walikota di
sela-sela kegiatan mengatakan, pembangunan pasar moderen yang direncanakan akan
dibantu Kementerian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian RI lewat dana Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI), dalam bentuk pasar-pasar
jumbo.
“Seluruh yang
sudah di siapkan, dan pasar itu akan di bangun dengan konsep yang terintegrasi.
Pasar yang akan dibangun ini adalah pasar moderen yang berlantai lima. Ini
sementara didesain dan dibicarakan. Pasar tersebut juga akan dilengkapi dengan
restorant, kuliner, hiburan,” katanya usai peninjauan pasar, Sabtu (20/7/2019).
Dikatakan, dengan
pembangunan pasar itu juga, maka Pemkot Ambon akan berupaya mengatasi kemacetan
yang kerap terjadi di Kota Ambon dengan memanfaatkan transportasi teluk
CityCat, SpeedyCat, dan Feri sebagaimana yang diterapkan oleh pemerintah
Australia di Brisbane.
Menurut
Louhenapessy, model yang dilakukan di Australia itu akan ditiru oleh pemerintah
Kota Ambon, dengan membangun beberapa dermaga penyeberangan untuk antar pulang
pergi penumpang dikawasan teluk dalam Ambon.
“Jadi tim Pekerjaan
Umum (PUPR) Ambon sudah melakukan study komperatif, hampir semua lokasi yang di
kunjungi sudah tidak lagi menggunakan dermaga pasif tetapi semua sudah
menggunakan aktif. Dari beberapa daerah pengalaman saya, apakah itu di Jepang,
Eropa, terakhir di Australia, ternyata tipekal yang ideal itu ada di Brisbane,
itu sangat simpel saja di dalam teluk, turun tinjau. Jadi aspek perikanan,
aspek peternakan, aspek kesehatan, aspek traspoertasi, aspek pemukiman, aspek
keamanan,”ujar dia
Lebih jau
dirinya menjelaskan lanjut, Pemkot akan bentuk tim khusus rencana pembangunan
pasar sehingga terpadu, dan dirinya tidak mau secara parsial.
“Dalam waktu
dekat, saya melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, sebanyak 3.500
pedagang itu harus di akomodir, kalau pasar itu ada kita berharap sungguh
betul-betul punya ikon yang ada, disamping itu juga dibangun transporasi teluk,
jangan kita samakan dengan kondisi sekarang, pasar moderen, jadi soal
penertibannya, soal kebersihannya, semua akan dilaksanakan,” jelas
Louhenapessy.
Bahkan diakui,
sosialisasi bukan begitu saja, tetapi kita akan rangkum itu dengan baik agar
tidak menggangu aktivitas para Pedagang Kaki Lima (PKL). Bagaimana bentuknya,
Pemkot akan buat hiburan bentuk apa saja, seperti membuat panggung hiburan dan masih banyak
konsep modern lainnya.
“Peluang pembangunan
pasar ini ini bagus untuk 20-30 tahun kedepan, kita korban satu tahun, tetapi
itu kita senang pada tahun-tahun kedepan, oleh karena itu, Indag sementara
melakukan inventarisir para PKL. Untuk sementara para pedagang akan dipindahkan
ke pasar Air kuning, Pasar Wainitu, Pasar Rumah Tiga, pasar Nania, pasar
Waiheru, dan sebagian distribusikan untuk aktivitas di pasar Mardika,”
tandasnya. (KT/12)
0 komentar:
Post a Comment