SBT, Kompastimur.com
Dana Desa memang tak luput dari persoalan dugaan Korupsi, namun para Kades di Kabupaten Seram Bagian Timur tak pernah berkaca dari pengalaman buruk yang menimpa beberapa Kades di SBT yang saat ini telah berada dibalik jeruji besi maupun yang masih jalani proses persidangan.
Seperti yang terjadi di Desa Madak, Kecamatan Teluk Waru. Salah satu sumber kepada ini menuturkan, honorarium perangkat desa dalam setahun, yang diberikan oleh kepala Desa kepada para perangkat hanya Rp, 2.000.000 sehingga menurutnya dana ini tidak sesuai dengan Pagu anggaran yang ada.
"Katong (kami) hanya dapat Rp.2000.000 saja selama 1 Tahun Anggaran," kata Sumber ini.
Data yang dimiliki media ini, pagu anggaran Sewa Kantor Desa yang bersumber dari ADD Tahun 2018 sebesar Rp. 6.000.000. Namun kantor Desa tersebut dihuni oleh salah satu keponakan Kades yang diketahui bernama Hajija beserta suaminya Budi.
Selain biaya Sewa Kantor, ada juga anggaran Penjaga Kantor Desa sebesar Rp.4.200.000, Honorarium Penjaga Mesin Lampu Rp. 4.200.000, dan Anggaran pengadaan BBM Untuk Mesin Genset Desa dan Operasional Kendaraan Desa senilai Rp. 3.000.000 yang semuanya bersumber dari ADD.
Sementara hasil penelusuran media ini di Desa Madak, mesin yang ada di Desa tersebut yang letaknya tepat disamping jalan depan kantor Desa tidak lagi dipakai.
Kepala Desa Madak Arif Rumalutur, yang dikonfirmasi lansung media ini di Bula pada, Minggu (07/07) di Bula terkait dengan mesin Desa, diirinya mengatakan besin Desa tidak terpakai lagi saat jaringan listrik masuk di Desa Madak.
Sedangkan ditanya terkait dengan program lain yang diduga tidak dilaksanakan serta pembayarannya, Kepala Desa yang juga salah satu ASN ini mengarahkan ke bendahara Desa. Namun sampai saat ini, Bendahara Desa belum dapat di konfirmasi.
"Mesin tidak pakai lagi waktu PLN maso di Madak. Yang lain tanya ke bendahara saja karena dia lebih tahu," ujar Kades.
Pantauan lansung media ini di Desa Madak, mesin yang maksudkan oleh pihak Desa tersebut tergeletak diatas tanah beralaskan potongan papan begitu saja, bahkan badan mesin dan dynamo mesin terpisah dan terlihat kabel-kabel berserakan. Namun anehnya Biaya penjaga mesin dan BBM masih dialokasikan. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment