SBT, Kompastimur.com
Pekerjaan
rekonstruksi bangunan pengaman pantai Negeri Suru, Kecamatan Siritaun Wida
Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mulai retak. Hal ini diungkapkan oleh
salah satu pemuda Negeri Suru, M. Ramli Rumakabis kepada media ini, Sabtu
(27/07/2019) di Bula.
Rumakabis
mengatakan, proyek yang bersumber dari APBD (hibah Pusat) tahun Anggaran
2018 sesuai dengan yang terpampang pada papan nama proyek ini, ternyata
menelan anggaran sebesar Rp.1.229.390.000 lewat Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten SBT.
Proyek milyaran
Rupiah dengan nomor kontrak 03/SPP/PPK/BPBD/HIBAH.RR/VII/2018, sangat di
sayangkan, karena proyek milyaran Rupiah ini sudah retak. Diduga kuat, faktor
keretakan yang terjadi pada pengaman pantai ini akibat dari kualitas pekerjaan yang
tidak sesuai dengan besteknya.
“Kami menduga
ini akibat dari tidak memprioritaskan kualitas pekerjaan. Akibatnya belum lama
dikerjakan lansung retak,” kata Rumakabis
Talud penahan
ombak dengan model cincin ini merupakan salah satu konstruksi yang mestinya
sangat kuat dan lama bertahan jika dibandingkan dengan talud penahan ombak
memanjang.
Namun anehnya,
proyek yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. CELEBES CAPITAL FAMILY ini
justru sebaliknya. Untuk itu, dirinya mendesak aparat Penegak Hukum di daerah agar
segera mengusut masalah ini hingga tuntas.
Karena
pekerjaan dengan kualitas seperti ini telah menggambarkan bahwa, para
kontraktor yang mengerjakan paket proyek ini hanya mengejar keuntungan .
“Kejari SBT
harus mengambil sikap untuk menelusuri paket proyek seperti ini. Karena melihat
kondisi fisik pekerjaan, maka Saya menduga para kontraktor hanya mengejar
keuntungan,”pungkasnya.
Selain para
kontraktor, dirinya juga mendesak Kejari SBT agar memanggil dan memeriksa semua
pihak yang terlibat lansung dalam proyek ini, terutama konsultan pengawasan CV.
CAROLIV dan dinas terkait. Karena masing-masing memiliki peran penting dalam
pengerjaan proyek tersebut.
“Semua pihak
yang terlibat dalam proyek ini harus dimintai keterangan juga, karena mereka
memiliki peran masing-masing,” ungkapnya.
Sampai berita
ini diturunkan, pihak kontraktor pelaksana, Konsultan pengawasan hingga Plt.
Kepala BPBD SBT belum dapat dikonfirmasikan terkait dengan pekerjaan yang
diduga asal-asalan tersebut. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment