Singapura,
Kompastimur.com
Sebanyak lebih
dari 500 investor dan pelaku usaha asal Singapura memadati Ballroom di Hotel
Ritz Carlton Millenia, Singapura, untuk menghadiri Indonesia Investment Day
(IID) kedua. Kegiatan ini dilaksanakan oleh KBRI Singapura bekerjasama dengan
semua pemangku kepentingan tergabung ke dalam Indonesia Incorporated di
Singapore dan didukung KADIN-Komite Singapura, Singapore Business Federation
(SBF), Singapore Manufacturing Federation (SMF), di Ritz Carlton
Hotel-Singapura, tanggal 26 Juli 2019. IID ke-2 yang menghadirkan pembicara
kunci Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir secara komprehensif menampilkan
diskusi panel dan sesi paralel menawarkan paket proyek-proyek investasi pada
sektor Indusri 4.0, pariwisata (10 New Bali), dan infrastruktur (perumahan, jalan
tol, pengelolaan air, dan MRT).
Untuk IID
kedua tahun 2019, sebanyak 8 Pemerintah Daerah turut berpartisipasi (Provinsi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Sumatera Utara, Kepulauan Riau,
Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara) didukung dengan BUMN dan BUMD seperti
Pelindo I, PT. Jasa Marga, PT. MRT Jakarta, dan PD Pasar Jaya, yang menonjolkan
proyek strategis pembangunan infrastruktur, destinasi pariwisata dan sektor
industri digital. Jumlah total paket/proyek investasi yang ditawarkan sebanyak
45 proyek dengan potensi lebih dari USD
3 miliar.
IID juga
menyediakan sesi paralel untuk one-on-one session dengan pemerintah daerah,
Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, hingga Keimigrasian dengan melayani
konsultasi terkait berbagai pertanyaan calon investor. Sekitar 274 perusahaan
asal Singapura telah melakukan pertemuan secara individual untuk menjajaki
peluang dan tantangan investasi di Indonesia.
IID ke-2
dibuka oleh Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya, dan dilanjutkan dengan
Sambutan dari pihak Singapura, yang diwakili oleh Chairman SBF Teo Siong
Seng. Sementara keynote speech
disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dr. A.M. Fachir dan video
conference oleh Kepala BKPM, Thomas Lembong.
Dalam
sambutannya Wamenlu Fachir menyampaikan “Investasi merupakan 1 dari 5 komitmen
utama untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, dan IID merupakan
kegiatan yang tepat untuk memperoleh semua informasi secara komprehensif
mengenai Indonesia serta menjajaki peluang investasi. Pada kesempatan tersebut
Wamenlu meminta agar investor juga memberikan feedback mengenai hal-hal yang
menghambat investasi di Indonesia. “Kami memohon kepada semua investor untuk
menjajaki potensi, close deal dan menjadikan contact ke contract”, tutupnya
disertai respon positif dari investor.
Selain itu IID
juga menyajikan 3 diskusi panel dengan topik masing-masing: industri 4.0,
pariwisata (10 New Bali), dan infrastruktur (perumahan, jalan tol, pengelolaan
air, dan MRT). IID ke-2 tahun ini menambahkan program start-up pitching yang
diikuti oleh 5 usaha rintisan yang sudah dikurasi yang berasal dari Jakarta dan
Yogyakarta.
Diskusi panel
industri 4.0 menampilkan narasumber Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi; Kepala
BP Batam, Edy Putra Irawady; dan Marketing & Business Development Director
of JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate), Sianny Indrawati.
Hadir sebagai
narasumber diskusi panel pariwisata (10 New Bali) adalah Staf Ahli Kementerian
Pariwisata, Hiramsyah S. Thaib; Direktur Jababeka (Tanjung Lesung), Setiawan
Mardjuki; Presdir Flores Prosperindo (Labuan Bajo), Alfonso Pardede; dan Chief
Marketing Officer of Traveloka, Dannis Muhammad.
Sementara
untuk panel diskusi infrastruktur, hadir sebagai narasumber Wakil Gubernur Jawa
Timur, Dr. H. Emil Dardak; Direktur Pembiyaan Perumahan, Kementerian PUPR,
Haryo Bekti Martoyoedo; Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar; dan
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol, Prof. Danang Parikesit.
Menurut Dubes
Ngurah, Kegiatan ini diselenggarakan kembali untuk memanfaatkan momentum
investasi ke Indonesia akibat peluang yang signifikan dan iklim investasi yang
ditunjang dengan infrastruktur, penguatan kualitas SDM, serta peningkatan
kemudahaan berusaha dan index kompetitif Indonesia yang terus meningkat. Semua
indikator positif tersebut justru terjadi saat dunia dibayangi “trade war”.
Menarik di Indonesia, terutama peningkatan indeks daya saing Indonesia yang
terus meningkat. Komitmen dan langkah konkrit pemerintah Presiden Jokowi selama
periode pertama serta visi prioritas untuk 5 tahun ke depan justru mendorong
animo investor. “SBF dalam survey tahun 2018 masih menempatkan Indonesia
sebagai 3 destinasi investasi paling menarik bagi perusahaan Singapura”, ujar
Dubes Ngurah.
Kegiatan
promosi terpadu investasi dengan sesi investor gathering, project match-making,
tax and labour consultation, hingga masalah perizinan, diperuntukan sebagai
“one-stop-event” yg dilakukan secara terpadu untuk mendorong keputusan
investasi para investor yang lebih cepat untuk memanfaatkan momentum investasi
yang baik, terutama peningkatan indeks daya saing Indonesia dan fasilitas
pengurangan pajak.
Selama 5 tahun
terakhir Singapura selalu menjadi investor terbesar ke Indonesia yang nilainya
terus meningkat. Jumlah FDI selama tahun
2018 sebesar USD 9.2 miliar (naik 9.1% dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2017 sebesar USD 8.4 miliar). Nilai total realisasi investasi Singapura
sejak tahun 2013-2018 mencapai USD 43.2 miliar. Potensi yang ada masih
memungkinkan peningkatan investasi ke Indonesia, termasuk dalam bidang pembangunan
infrastruktur, industri 4.0 dan ekonomi digital.
“Selama
kuartal pertama hingga kedua tahun ini kita mengalami sedikit perlambatan
karena banyak pelaku usaha menunggu hasil Pilpres 2019, namun saat ini investor
Singapura kembali bergairah, bahkan khusus untuk sektor ekonomi digital yang
mengalami peningkatan pesat” tutupnya.
Hasil konkrit
penyelenggaraan IID 2019 adalah penandatanganan 4 MOU antara Pemkab Belitung
dengan PT. Haebara Indonesia Internasional mengenai pengembangan Halal Poultry
Breeding in Belitung; MRT Jakarta dengan SMRT International mengenai
Cooperation in Capacity Building and Human Resources Development; PT. Alas Watu
Utama dengan dan Joe Green mengenai Precast Centre in Karimun Island; dan PT.
Flores Makmur Indonesia (Flores Prosperindo) dengan PT. Arya Watala Capital JV
Scatec mengenai Renewable Power Generator in Indonesia. Selain itu, terdapat 3
penandatanganan MOU kesepakatan bisnis di bidang ekonomi digital (start-up
companies) dengan modal ventura Singapura RHT Consulting and Ventures, yaitu:
WEKODE, Glexindo, dan Six Rider. Ketiganya merupakan hasil kurasi dari kegiatan
Nusantara Pitch: Indonesia Startup Nation 2019, yang diselenggarakan 2 hari
sebelum penyelenggaraan Indonesia Investment Day 2019. (KT/Wit)
0 komentar:
Post a Comment