Haidar Alwi |
Jakarta, Kompastimur.com
PENANGGUNG
Jawab Tunggal Aliansi Relawan Jokowi atau ARJ Haidar Alwi mengatakan,
rekonsiliasi antara presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pasca
pilpres tidak ada relevansinya dengan kasus yang menjerat
Rizieq Shihab yang kini sedang berada di Mekah.
Hal itu
dikatakan Haidar untuk menanggapi pernyataan mantan Koordinator Juru Bicara
pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil berpendapat
rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo dapat dimulai dengan memulangkan
pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Menurut
Haidar, wacana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto harus
dilihat secara jernih kedua sosok negarawan tersebut.
"Harus
diingat ini sebagai upaya rekonsiliasi sosial, bukan rekonsiliasi politik
apalagi bargain sebuah kasus," kata Haidar, Selasa (9/7/2019).
Masih menurutnya,
pernyataan Dahnil dengan ada syarat rekonsiliasi dengan pembebasan Rizieq ini
sangat keliru dan ini tak ada korelasi antara kasusnya dengan rekonsiliasi
pasca Pilpres.
"Rekonsiliasi
pasca pilpres tak bisa dikaitkan dengan kasus hukum tertentu. Sebab,
rekonsiliasi sejatinya ditujukan untuk menyelesaikan perbedaan pandangan dan
konflik kepentingan di masyarakat," pungkas Haidar.
Sebelumnya,
melalui akun Twitter, Dahnil menilai rekonsiliasi pasca-pilpres hendaknya
dimulai dengan memulangkan Rizieq Shihab ke Indonesia.
Seperti
diketahui, pada April 2017 Rizieq bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, untuk
menunaikan ibadah umrah. Namun, hingga kini Rizieq tak kunjung pulang ke Tanah
Air.
Saat itu
tengah muncul kasus chat (percakapan) via WhatsApp berkonten pornografi yang
diduga menjerat pemimpin FPI itu dengan seorang perempuan bernama Firza Husein.
Setahun berjalan, polisi menghentikan kasus tersebut dengan alasan tidak cukup
bukti. (KT/Wit)
0 komentar:
Post a Comment