Namlea,
Kompastimur.com
Wakil Bupati
kabupaten Buru, Amus Tofa Besan meminta jajaran Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Buru untuk membentuk duta anti narkoba bersama para kader pemuda anti
narkoba sebagai bagian dari upaya menjadikan Kabupaten Buru daerah yang bebas
dan betul-betul bersih dari peredaran narkoba.
“Saya minta
Dispora untuk mewadahi pembentukan Duta Anti Narkoba," kata Wabup saat memberikan
pembekalan kepada para peserta pelatihan kader pemuda anti narkoba yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan DKN Gema
Desantara yang berlangsung di Aula Pertemuan Kantor Bupati Kabupaten Buru,
Minggu (7/07).
Menurutnya
Wabup, anak muda adalah generasi penerus yang harus dilindungi dari berbagai
perilaku yang merusak, kalau anak mudanya maju maka bangsa ini akan maju.
“Kalau 10
pemuda bisa mengguncang dunia, maka dapat dipastikan 200 Kader Pemuda Anti
Narkoba ini akan mampu membersihkan Kabupaten Buru dari Narkoba," ujarnya.
Amus
menambahkan masalah Narkoba tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama bagi
kalangan generasi muda. Ia juga menyampaikan pesan Bupati yang menaruh harapan
besar terhadap partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah dalam
memberantas Narkoba.
“Jangan sampai
kita terlambat dalam melawan peredaran narkoba ini," tegas Amus.
Terkait duta
anti narkoba, Koordinator Kader Pemuda Anti Narkoba Ayuni Papalia mengaku sudah
menjadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Kabupaten Buru. “Kami
sudah ada janji mau jumpa dengan Ketua DPRD, supaya program duta anti narkoba
bisa direalisasi,” ungkapnya.
Menurut Yuni,
Kabupaten Buru merupakan wilayah yang rawan terhadap peredaran Narkoba,
ditambah lagi potensi sumber daya alam yang melimpah. “Kita tahu beberapa waktu
lalu ada penggerebekan Narkoba di wilayah tambang emas. Kalau bukan kita, siapa
lagi yang peduli," ujarnya.
Safrul dari
Bidang Pengembangan Wawasan Pemuda Kemenpora RI meyakini akan banyak yang dapat
dilakukan oleh Kader Pemuda Anti Narkoba. “Setiap orang yang mengikuti
pelatihan ini, diharapkan dapat membentuk kelompok di desanya masing-masing,
selamatkan adik-adik kita, lingkungan kita, keluarga kita, dari bahaya
Narkoba," ajaknya.
Safrul
meyampaikan bahwa Kader Pemuda Anti Narkoba merupakan program prioritas
nasional yang harus didukung oleh semua elemen pemerintah, dari pusat sampai
daerah. “Karena begitu besarnya bahaya narkoba, sehingga Pemerintah Pusat
menjadikan Kader Pemuda Anti Narkoba sebagai program prioritas nasional, ini
berarti pemerintah serius untuk menanggulangi peredaran Narkoba, kita semua
harus mendukung dan turut berpartisipasi," ungkapnya.
Tamrin
Rumalessi selaku Koordinator Gema Desantara Provinsi Maluku mengaku melihat
kurangnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya Narkoba, maka diperlukan
hadirnya kelompok pemuda yang paham dan bersedia untuk menyampaikan pemahamannya
kepada masyarakat luas, karena itu dalam pelatihan ini menghadirkan Narasumber
yang kompeten dibidangnya. “kita hadirkan Narasumber yang memang berkompeten di
bidangnya, ada dari Dispora kabupaten, BNN, dan kita libatkan juga Narasumber
dari Polres Buru bidang Sat Resnarkoba, agak kita semua mengerti bahaya
Narkoba," tutur Tamrin.
Sementara itu,
Ketua Umum Dewan Koordinator Nasional Gema Desantara, Jaelani berharap, para
peserta pelatihan yang telah mengikuti pelatihan di Kabupaten Buru ini dapat
berperan aktif dan masif dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika di
lingkungannya. Sehingga ke depan, Kabupaten Buru menjadi wilayah yang bersih
dari narkotika dan pemudanya pun dapat terus berkarya untuk kemajuan daerahnya.
(KT/Rls)
0 komentar:
Post a Comment