Namrole, Kompastimur.com
Meski ditengah
kondisi dan cuaca yang sangat tidak bersahabat, dan diguyur hujan yang tiada
henti-hentinya, namun acara penutupan kegiatan Temu Anak dan Remaja (TADAR) ke
II Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale (Waekam), yang melibatkan anak dan remaja
lintas gereja yang ada pada dua desa tersebut berlangsung sangat meriah.
Dalam penutupan
yang berlangsung pada Senin 3 Juni 2019 di desa Waenono Kecamatan Namrole,
Kabupaten Bursel itu, di meriahkan oleh berbagai macam tarian yang di bawakan
oleh anak dan remaja peserta TADAR.
Ada tarian Feten
Dogen, tarian perang suku Kei, tarian petik Pala, tarian s3tang galojo anak
bongso gamu, tarian urut daun kayu putih dan tarian Pawela. Semua tarian ini
dibawakan dengan penuh semangat dan gembira tanpa menghiraukan hujan yang
sedang turun.
Tarian Urut Daun Kayu Putih |
Disamping itu
juga, diperkenalkan lima agama besar yang masuk ke Maluku dan menyebar hingga
ke pulau Buru.
Ketua majelis
Jemaat GPM Waekam, Pdt Nita Mairima dalam arahan singkatnya mengapresiasi
semangat dan kreatifitas peserta TADAR yang telah mengikuti kegiatan sampai
pada acara penutupan.
Koordinator
Wilayah (Korwil) AMGPM Daerah Buru ini juga berterima kasih kepada seluruh
stock holder yang telah dan turut membantu dalam menyukseskan kegiatan yang
diadakan setahun sekali tersebut.
“Walaupun Hujan
deras dan kondisi yang tidak bersahabat, tapi puji Tuhan semua dapat berjalan
dengan baik. Kami bersyukur semua kegiatan baik lomba maupun pelatihan-pelatihan,
serta proses belajar dapat berjalan dengan baik dan dari tempat ini kami berterima
kasih untuk semua pimpinan gereja, Pemdes Waekam dan semua fasilitator. Begitu juga
dengan Pak Sami Latbual dan Pak Gerson Selsily yang sudah ada dan mensupport
kegiatan ini juga para orang tua dan pengasuh, serta seluruh peserta TADAR,”
puji Mairima.
Tarian S3tan Galojo Anak Bongso Gamu |
Dirinya berharap,
semua ilmu dan pengalaman iman yang telah diperoleh selama mengikuti TADAR
dapat dimanfaatkan oleh para peserta setelah kembali ke rumah masing-masing.
“Kami berharap
sungguh kepada para peserta yang antusiasnya yang begitu tinggi dapat mengaplikasikan
semua ilmu dan ajaran-ajaran gerejawi yang diperoleh di tempat ini dan dapat
menerapkannya baik di rumah maupun di tempat-tempat lain,” harap Mairima.
Dalam kegiatan
itu, banyak kategori perlombaan yang dipertandingkan. Untuk kategori pariwisata
dijuarai oleh Soa Wagida sebagai juara pertama, disusul oleh Soa Mual sebagai
juara kedua dan Soa Waelua sebagai juara ketiga. Untuk Kuliner di juarai oleh Soa
Mual, disusul oleh Soa Wagida sebagai juara kedua, dan juara ketiga ditempati
oleh Soa Waelua.
Kategori Public
Speaking dijuarai oleh Soa Waelua, disusul Soa Wagida dan Waetemun sebagai
juara dua, serta Soa Mual dan Soa Masbait sebagai juara ketiga. Sedangkan untuk
Cerdas Cermat Alkitab (CCA) dijuarai oleh Soa Wagida, disusul Soa Gewagit
sebagai pemenang kedua dan pemenang ketiga di tempati oleh Soa Waelua.
Tarian Pawela |
Lomba Nyanyi
kategori perempuan, untuk juara satu di raih oleh Soa Waetemun, juara dua oleh
Soa Wagida dan juara tiga oleh Soa Waelua. Sedangkan lomba nyanyi kategori
laki-laki dijuarai oleh Soa Mual sebagai pemenang pertama, Soa Gewagit sebagai
pemenang kedua, dan Soa Wagida sebagai pemenang ketiga.
Untuk kategori
lomba Information Technology (IT) di menangkan oleh Soa Masbait, disusul oleh
Soa Waelua sebagai juara dua dan Soa Waetemun sebagai juara ketiga. Sedangkan lomba
Daur Ulang dijuarai oleh Soa Waelua, disusul Soa Waetemun dan Soa Gewagit
sebagai pemenang kedua dan ketiga.
Kategori Fotografer,
dimenangkan oleh Soa Wagida, kemudian disusul Soa Waetemun, dan Soa Mual. Untuk
Tarian dimenangkan oleh Soa Mual sebagai pemenang pertama, dan Soa Waetemun
sebagai pemenang kedua serta Soa Mual sebagai pemenang ketiga.
Untuk kelengkapan
tenda (rumah/walang) kategori terbaik, terunik dan tertata dengan baik diraih
oleh Soa Waelua dengan perolehan suara 395, disusul oleh Soa Wagida dengan
perolehan nilai 355, kemudian Soa Gewagit dengan total nilai 350.
Acar penutupan TADAR
Oikumene ini ditandai dengan pemukulan Tifa oleh Ketua Majelis Jemaat GPM
Waekam Pdt Nita Mairima di saksikan oleh Pimpinan Gereja denominasi dan tamun
undangan lainnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment