SBT, Kompastimur.com
Banjir kembali
menerjang Desa Tum, Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur. Banjir ini
terjadi akibat luapan dua kali besar di Desa tersebut yaitu kali Ifal dan kali
Wasalai.
Hal ini
diungkakpan oleh, Hasan Rumasukun, salah satu pegiat Desa yang berasal dari
Desa Tum, pada, Senin (10/06/2019)
Rumasukan
menjelaskan, banjir yang terjadi di Desa Tum pada Tanggal 5 juni 2019, akibat
dari hujan deras dan hantam ombak serta diterpa angin kencang akibatnya kurang
lebih 200 kepala keluarga menjadi korban dari amukan dua kali besar dan
hantaman ombak tersebut.
Untuk itu, selaku
Pemuda yang berasal dari Utian Lima, dirinya meminta perhatian dan penanganan
serius dari Pemerintah Daerah, agar masalah banjir ini bisa teratasi dengan
baik.
Menurutnya, jika
ini dibiarkan maka dikhawatirkan kedepannya terjadi kembali, karena banjir Rob
ini sebelumnya pernah dialami oleh Warga Tum.
"Pemda
lewat BPBD SBT segera memperhatikan kondisi ini dan bisa menyelesaikannya, agar
kedepannya warga tidak lagi ketakutan dengan kondisi ini," pintanya.
Selaku anak kandung
Utian Lima yang bertajuk Salanotan, dirinya merasa perihatin dengan kondisi
yang terjadi di negerinya, sehingga butuh perhatian semua pihak terutama
Pemerintah Daerah.
Rumasukun
menjelaskan, hantaman ombak ini diakibatkan karena struktur pantai yang
terlihat renda sehingga hantaman ombak dengan ketinggian diperkirakan kurang
lebih 3 meter lansung masuk ke perkampungan.
"Kami butuh
sentuhan Pemerintah agar bencana ini segera teratasi," ucap Rumasukun.
Untuk diketahui,
Desa Tum merupakan salah satu Desa di Kecamatan Werinama dan merupakan batas
Kecamatan Werinama dengan Kecamatan Kelimury.
Akses menuju
Desa Tum sangat sulit karena belum adanya akses jalan Darat. untuk menuju Desa
Tum, warga harus menggunakan kendaraan laut dari Kecamatan Seram Timur maupun
dari Kota Kecamatan Werinama. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment