Namrole, Kompastimur.com
Dalam rangka meningkatkan
kepedulian dan minat para penikmat Wisata serta menciptakan sumber daya manusia
yang handal dalam mengelola destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bursel, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bursel dibawa pimpinan Amelia Solissa
menggelar pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata selama dua hari (10 - 11 Mei)
yang berpusat di Aula gedung kesenian Wamsoba Beach, Jumat (10/05/2019).
Kegiatan pelatihan
ini dibuka oleh Penjabat Sekda Bursel Abdul Muthalip Laitupa dan dihadiri oleh Asisten
I Bidang Pemerintahan Kabupaten Bursel Alfario Soumokil, para pimpinan OPD
dilingkup Pemda Bursel, para kepala desa, perwakilan Bumdes, tenaga pengelola
destinasi wisata, kelompok jasa usaha pariwisata, tokoh masyarakat, dan tokoh
adat.
Selain itu hadir
para narasumber di antaranya Direktur Bumdes Tirta Mandiri Desa Ponggok Sleman
Jogjakarta Joko Winarno, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata
Provinsi Maluku Katrina C Huwae, Sekretaris Disparbud Bursel Rajab Letetuni dan
Kepala Sub Bagian perencanaan Keuangan Disparbud Bursel Alex Sigmarlatu.
Ketua Panitia
Kegiatan Renaldy Soulisa dalam laporannya mengatakan selain meningkatkan
kepedulian dan minat para penikmat wisata serta menciptakan sumber daya manusia
yang handal, tujuan lain adalah memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat
terhadap pentinganya pariwisata.
“Tujuannya adalah
terlaksananya tertib managemen guna meningkatkan kualitas SDM dengan menguatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pariwisata dalam mencapai
keserasian dan langkah-langkah yang mendukung tercapainya sasaran pembangunan
pariwisata demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Soulisa.
Sedangkan Bupati
Bursel Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambuatanya yang dibacakan Sekda
mengatakan, pariwisata bukanlah sektor yang berdiri sendiri tetapi industri
yang multi sektor dan merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat, meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah, maupun menjalin
persahabatan antar bangsa maupun individu yang lebih baik secara nasional
maupun global.
Diakui Tagop, beberapa
permasalahan dalam pengelolaan pariwisata seperti infrastruktur penunjang
pariwisata yang belum memadahi, serta kurangnya pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pengelolaan potensi wisata disebabkan karena keberadaan
kawasan pariwisata belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat secara mandiri
dan berkesinambungan.
“Dengan demikian
diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat yang berkaitan dengan
pariwisata dan peningkatan wawasan dan pengetahuan kepada para pengelola dan
pelaku usaha pariwisata serta para perangkat desa yang desanya memiliki potensi
pariwisata,” ujar Tagop.
Menurutnya,
pengembangan pariwisata tidak bisa dilepaspisahkan dari kesiapan SDM yang
berkualitas dalam merencanakan dan mengelola potensi-potensi wisata yang
tersedia.
“Pemerintah sebagai
penentu kebijakan berupaya meningkatkan kapasitas, peran dan inisiatif dalam
pembangunan pariwisata dan masyarakat sebagai subjek dalam menciptakan
masyarakat yang sadar wisata juga sebagai penerima manfaat yang harus mampu
melihat dan memanfaatkan peluang ini,” kata Bupati dua periode ini.
Dikatakan,
Kabupaten Bursel juga tak kalah dengan daerah-daerah lain dalam hal destinasi wisata,
walaupun Bursel yang merupakan bagian dari pulau buru belum banyak tersentuh
oleh dunia namun jangan sangsikan keindahan pariwisatanya.
“Bursel juga
memiliki Destinasi yang menarik. Ini dibuktikan dengan dinominasikan daerah
tujuan wisata ‘Air Jin’ sebagai salah satu tempat wisata terunik, terpopuler
tahun 2017,” bebernya.
Menutup sambutanya,
Tagop berharap kegiatan ini dapat membawa dampak yang baik demi kemajuan
pariwisata di Kabupaten Bursel.
“Harapan kami,
kegiatan ini memberikan masukan yang positif demi pengembangan pariwisata
daerah di bumi Lolik Lalen Fedak Fena dan kiranya jalinan kerja sama ini akan
terus ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang,” tutupnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment