Namrole,
Kompastimur.com
Badan Narkotika
Nasional Kabupaten (BNNK) Buru Selatan, Rabu (22/05) melaksanakan Rapat
Koordinasi program pemberdayaan masyarakat Anti Narkoba yang berlangsung di
kantor Desa Labuang Kecamatan Namrole, Kabupaten setempat.
Kegiatan yang
dihadiri oleh, pimpinan OPD, para kepala sekolah dan para guru, serta tamu
undangan lainnya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa bahaya narkoba
kini mengancam generasi muda di Bursel karena sudah terdeteksi penggunaanya.
“Di Wamsisi telah
kami temukan 1 orang yang menggunakan Narkoba Jenis tembakau gorila. Ada juga
di Desa Oki Lama dia itu pakai dari Kalimantan.
Kami juga sudah berikan pembinaan, rehabilitasi. Ada juga anak-anak sekolah
kita yang mengunakan lem,” ujar Kepala BNNK Bursel Siti H Umassugi.
Umasugi katakan,
jika berbicara soal Narkoba, maka hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata,
karena narkoba termasuk dalam indikator perusak generasi bangsa.
“Kalau bicara
narkoba ini tidak bisa dianggap sepele. Jangan anggap narkoba tidak ada di
Bursel tetapi sudah ada namun tak kasat mata. Dan itu sudah kami temukan,” ujar
Umasugi.
Dikatakan, untuk
itu pihaknya ditahun 2019 ini sudah memiliki penyidik dan 2 orang polisi serta orang
analisa data jaringan yang akan menindak jika ada yang menyalahgunakan Narkoba.
“Jadi tahun ini
kami sudah punya penyidik dan satu orang analisa data jaringan yang nantinya menganalisa
laporan masyarakat, dimana daerah atau desa-desa serta lokasi-lokasi yang rawan
narkotika akan kita proses data itu hingga ke tahap penangkapan,” ujarnya.
Diungkapkan, saat
ini di Bursel bukan saja orang dewasa namun anak-anak sekolah juga kedapatan
menggunakan Narkoba jenis Lem dan itu berbahaya bagi masa depan mereka.
“Di sini di
Bursel anak-anak sekolah ada yang kedapatan menggunakan Lem, itu kan zat
adiktif dan berbahaya. Kita harus memangkas ini. Jika kita biarkan 5 tahun atau
10 tahun ke depan generasi Bursel bisa dalam ancan yang besar. Saat ini saja
mereka sudah menggunakan Lem besok-besok mereka bisa memakai Narkoba dengan jenis
yang lebih berbahaya lagi seperti sabu,” terangnya.
Dirinya berharap
kepada seluruh instansi agar bisa bekerja sama dengan BNNK dengan melibatkan
dalam setiap kegiatan sehingga dalam kegiatan-kegiatan tersebut dapat diisi
dengan sosialisasi tentang bahaya menggunakan narkoba.
“Ini adalah
tanggung jawab kita bersama, dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Biar
anak itu pintar, tapi kalau dia pakai narkoba pasti rusak anak itu dan masa
depannya pasti hancur,” ucapnya.
“Saya menghimabu
agar jika bapak ibu saudara yang memiliki keluarga yang mulai menggunakan
narkoba silakan lapor supaya kami bisa tangani jangan malu. Ini tanggung jawab
kita bersama dalam menyelamatkan kehidupan bangsa,” tambahnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment