Ambon,
Kompastimur.com
Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) Bank Wakaf Mikro (BWM) yang kelima pertama kalinya hadir
di Al-Anshor Peduli Provinsi Maluku-Kota Ambon.
Hadirnya LKMS
BWM secara langsung diresmikan oleh Ketua Dewan Komisoner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) RI, Wimboh Santoso yang didampingi oleh PT. Astra Internasional
Tbk, Pongki Pamungkas, Sekertaris Kota Ambon, A. G. Latuheru, Ketua Pesantren
Al-Anshor Provinsi Maluku, Abu Imam Rohim Rumbara dan undangan lainnya.
Ketua Dewan
Komisioner OJK RI, Wimboh santoso mengakui, skema pembiayaan melalui BWM adalah
pembiayaan tanpa bunga dengan maksimal plafon pinjaman Rp. 3 Juta dan hanya
dikenakan biaya administrasi sekitar 3 persen per tahun, dengan persyaratan
mudah karena dokumen administrasi yang dibutuhkan hanya berupa kartu tanda
penduduk atau kartu keluarga.
Selain itu,
dalam skema pembiayaan BWM juga disediakan pelatihan dan pendampingan yang akan
berlnagsung selama 5 hari.
"BWM
Al-Anshor Peduli di Kota Ambon merupakan bank 45 di Indonesia sejak pertama
kali didirikan pada akhir 2017. Secara nasional per Maret 2019, BWM telah
menyalurkan pembiayaan komulatif ke 15.235 nasabah usaha mikro dengan total
pembiayaan sebesar Rp. 18, 54 Miliar," akuinya.
Sementara itu,
Sekertaris Kota Ambon, A. Latuheru mengatakan, kehadiran BWM Al-Anshor peduli
ini tentunya memberikan banyak manfaat bagi pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat baik melalui pinjaman dari skala mikro pengelolaan simpan pinjam
maupun jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari
keuntungan karena menggunakan prinsip-prinsip syariah.
"Masyarakat
Kota Ambon yang belum memiliki akses pembiayaan pada lembaga keuangan formal
karena terbentur dengan persyaratan. Marilah beramai-ramai mendaftar untuk
menjadi nasabah BWM, hindari rentenor yang nanti menjebak dan memberatkan
masyarakat dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi," katanya.
Ia berharap, BWM
akan menjadi perpanjangan tangan Pemkot Ambon dalam upaya mewujidkan visi dan
misinya, lewat kemudahan akses layanan perbankan yang diberikan kepada
masyarakat.
Ditambahkan Pula
oleh Ketua Pesantren Al Anshor, Abu Imam Rohim Rumbara mengatakan, pesantren
dimana anak-anak Maluku kami bina dan bimbing akhir konflik Maluku ditampung
disini minimal menjadi peredam agar tidak akan ada dendam masa lalu dalam
konflik ini.
Oleh karena itu,
pesantren ini menjadi bagian dari rekonsiliasi tempat dimana bertemu dan
berdamai diantara pihak yang bertikai masa itu.
"Hampir
semua anak-anak belajar dan dibina diaini dari 11 Kabupaten/kota di Maluku, dan
semuanya gratis. Tapi biaya pendidikan menjadi tanggung jawab kami,"
akuinya.
Ia berharap,
pesantren ini menjadi unggulan bagi semua anak-anak yang dibina sehingga muncul
calon-calon pemimpin bangsa. (KT/DS).
0 komentar:
Post a Comment