Maluku,
Kompastimur.com
Pencapaian devisa
dari ekspor hingga bulan ke lima tahun 2019 dari sektor perikanan Maluku hampir
mencapai 50 persen dari target tahunan Bea Cukai Kota Ambon dan Ikan Tuna masih
menjadi spesial ekspor sejumlah negara di Asia hingga ke Amerika.
Diketahui, tuna-tuna
terbaik dari Laut Banda dan sekitar laut Maluku menyumbang pendapatan besar
bagi daerah. Berdasar dokumen ekspor, ada 173 dokumen telah terbit sejak
Januari hingga 23 Mei 2019.
100 persen pencapaian export ini, 70 persen diantaranya dari komoditas ekspor ikan tuna yang dikirim ke
Vietnam, Jepang dan Amerika. Sedang 30 persen disumbang dari komoditas
non-ikan, yaitu kepiting Dobo yang dikirim ke Malaysia dan Singapura.
“Kita sudah capai
50 persen, tinggal 50 persen lagi dari
target 12 juta USD,” kata Kasubsi Hanggar I Soehendro Belen Bea Cukai Kota
Ambon siang (24/5).
Dikatakan, ikan tuna
asal Maluku menjadi kesukaan para penggemar ikan pun pengusaha seafood di luar
negeri sebab kualitas rasa hingga tekstur dan kandungan gizi tuna dari Maluku
jadi keunggulan.
Di bulan kelima
2019 pencapaian devisa ekspor sektor perikanan Maluku hampir mencapai 50 persen
dari target tahunan Bea Cukai Kota Ambon. Ikan tuna masih menjadi primadona
ekspor sejumlah negara di Asia hingga ke Amerika.
Semenjak Januari
hingga Mei tahun 2019 ini, pendapatan dari ekspor perikanan menembus 4,931 juta
USD atau setara dengan Rp 60 miliar lebih. Dengan bobot komoditas yang berhasil
dikirim ke luar sebesar 532 ton menggunakan jalur transportasi laut dan kargo
pesawat.
“Tahun lalu juga
tercapai dari target 10 juta USD. Ada empat perusahaan yang ekspor,” kata
Hendro.
Pihaknya
optimistis tahun ini mereka mampu menggenjot sektor perikanan mencapai target
yang ditetapkan pusat. Apalagi pada awal ramdhan Bea Cukai melakukan pertemuan
dengan pemerintah provinsi soal kendala ekspor perikanan. Yakni membahas
masalah transportasi pengiriman kargo melalui pesawat.
“Kendalanya dulu
pengiriman harus pakai kontainer ekspor dari Jawa tapi makan waktu. Jadi kami
kasih solusi, pakai kontainer lokal dulu sampai ke Jakarta baru dioper ke yang
ekspor,” terang salah satu staf hanggar 1 Bea Cukai yang diketahui bernama
Rizal. (KT/12)
0 komentar:
Post a Comment