HAIDAR Alwi
Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) mengatakan, saat ini sudah tidak
pantas lagi kita membicarakan soal Suku Ras Agama dan Antar golongan atau SARA.
Karena, menurutnya, itu sama saja kita mundur lagi jauh kebelakang. Dan,
akhirnya kita menjadi bangsa yang tidak beradab.
"Kita
sebagai umat Islam yang baik dan benar tidak diperkenankan membeda-bedakan
agama apalagi memusuhi agama lain. Karena, agamaku adalah agamaku. Dan, agamamu
adalah agamamu," kata Haidar kepada wartawan Senin (20/5/2019).
Masih
menurutnya, kalau kita umat Islam dipaksa untuk memusuhi orang china, orang
asing, atau agama lain; itu sama saja kita dipaksa menjadi budak orang munafik.
Karena,
lanjutnya, yang memaksa kita untuk memusuhi sebenarnya sudah menunjukan
sekaligus mengajarkan kemunafikannya. Dimana, mereka pada setiap harinya
menggunakan hand phone atau komputer dan produk lainnya yang dibuat oleh orang
yang dimusuhinya.
"Selama
kita hidup di dunia jangan pernah kita membeda-bedakan manusia yang satu dengan
manusia yang lain dengan latar belakang suku maupun agamanya. Karena, semua
manusia di ciptakan oleh Tuhan," jelasnya.
Jadi selama di
dunia kita tidak usah dibeda-bedakan; "Innaladzi na’amanu walladzi nahadu,
washobiru, wanashoro, wal makjuz, walladziina asyroku, innallaha yafsyiru
bainahu yaumal kiyyamah."
Selama di dunia,
orang yang beriman, orang yahudi, nasrani, dan majusi, orang musryik, di dunia
silakan berlomba berbuat kebaikan, silakan hidup berdampingan, bersahabat
berbisnis dan lain-lain. Nanti, dipisahkannya dan ditentukan siapa yang selamat
atau tidak itu Tuhan.
Tapi kapan? Saat
di yaumil akhir. Jadi jangan mengklaim kita selamat, lainnya kafir-kafir dan
neraka-neraka. Karena, yang mempunyai kapasitas untuk menghakimi umat manusia
pada akhir zaman hanyalah Tuhan.
Jadi, kata
Haidar, sebagai umat manusia jangan pernah kita menjanjikan orang lain akan
masuk surga. Karena, itu otoritas Tuhan secara tunggal. Dan, manusia seperti
itu sangat menyesatkan.
"Salah satu
jalan menuju surga adalah amal dan perbuatan kita. Bukan, hanya bisa mengklaim
sebagai manusia suci dan wajib memusuhi atau memerangi umat manusia ciptaan
Tuhan yang tidak sama dengan pahamnya," ungkap Haidar.
Sudah
seharusnya, kita semua membina kejernihan hati, niat yang baik, kesolehan
kita, ketenangan jiwa untuk membangun masa depan keberagaman kehidupan
Indonesia yang damai demi anak cucu kita.
"Oleh
karena itu, mari kita buang isu SARA yang menyesatkan demi persatuan kesatuan
Indonesia secara khususnya. Dan, masyarakat dunia secara umumnya,"
demikian Haidar Alwi. (KT/Wit)
0 komentar:
Post a Comment