Namrole, Kompastimur.com
Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menggelar Buka Puasa
bersama generasi melinial Go Digital mempromosikan destinasi wisata unggulan
daerah inovasi proyek perubahan Pin IV.
Buka puasa
bersama generasi milenial bersama siswa/siswi SMK Namrole jurusan Pariwisata itu
berlangsung di warung coffe Daeng di Namrole, Selasa (14/5).
Hadir dalam
acara itu, Kabid Promosi Pariwisata Elen Sihaya, Kabid Produk dan Usaha Renaldy
Solissa, Kasubag Perencanaan Keuangan Leksy Sigmarltu dan para siswa/siswi SMK
Namrole dari jurusan Pariwisata bersama para guru. Acara buka puasa bersama ini
dipandu oleh moderator Alfin Solissa.
Leksy Sigmarlatu
kepada wartawan mengatakan, kenapa pihaknya melibatkan generasi milenial dalam
inovasi proyek perubahan ini jelasnya bahwa, karena selama ini promosi
pariwisata di Buru Selatan masih bersifat konfesional.
"Belum
memberikan dampak terhadap kunjungan wisatawan yang berdampak langsung pada
pertumbuhan ekononi masyarakat untuk itu segala cara kami lakukan untuk
mencapai pariwisata yang maju dengan bermuara pada kesejahteraan masyarakat
Bursel," jelas Sigmarlatu.
Sehinggah
lanjutnya, promosi pariwisata selama ini masih menjadi kepentingan Dinas
Pariwisata dan semua itu bersifat konfesional yang hanya menggunakan brosur dan
blifet.
"Sementara
sekarang ini kita berbasis go digital. Makanya generasi milenial ini generasi
yang cenderubg menggunakan media sosial untuk berselfie-selfie ini mau dirubah
mainsetnya," ujar Sigmarlatu.
Sehingga seluruh
destinasi wisata di Buru Selatan dimanfaatkan oleh media sosial oleh generasi
milenial ini untuk dipubkikasikan pada akun-akun media sosial milik mereka.
"Generasi milenial
ini sering menggunakan media sosial dan mereka ini akan akan secara tidak
langsung membantu Dinas Parisata untuk mempublikasikan 10 destinasi wisata
unggulan daerah Buru Selatan," sebut Sigmarlatu.
Kata Sigmarltu,
dari 10 destinasi itu tidak tertututup kemungkinan dilakukan sistim
perengkingan berdasarkan aksesbilitas, amenitas dan atraksi.
"Dari 10
itu ada 5 yang menjadi prioritas utama dipromosikan," akuinya.
Ke 10 destinasi
wisata unggulan itu yakni, pantai Wamsoba, Pulau Oki, pantai Wali, tanjung
merpati, air jin, teluk Tifu, Hote Jaya, tanjung Waiyo, pantai Masnana, air
babunyi.
Destinasi itu
kata Sigmarlatu dari sisi aksebilitas masih bisa dijangkau karena sering
dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara.
Sambungnya,
kedepan Pemda Buru Selatan akan mengembangkan destinasi wisata yang ad di
Kecamatan Kepala Madan.
Sementara itu,
Kabid Promosi Pariwisata Elen Sihaya dalam penjelasannya kepada para
siswa/siswi SMK mengatakan, terbentuknya generasi milenial seperti ini maka
tanggung jawab mempromosikan pariwisata yang ada di Bursel menjadi tanggung
jawab semua orang.
"Generasi
sekarang memiliki tanggungjawab menjual atau memasarkan pariwisata Buru Selatan
lewat IT, lewat media sosial milik generasi milenial," ujar Sihaya.
Dikatakan,
melalui media sosial yang dimiliki tidak hanya selfie-selfie saja tetapi untuk
yang positif yang berdampak pada pengembangan pariwisata.
"Kita
promosi pariwisata tidak harus mengeluarkan dana yang cukup besar hingga sampai
ke luar negeri, tetapi melalui HP (medsos) sudah kita jual pariwisata kita ke
internasional," ujarnya.
Sihaya sangat
berharap dari generasi milenial ini memiliki group media sosial agar bisa
saling membagikan informasi destinasi wisata yang ada di Buru Selatan.
Hal yang sama
pula disampaikan oleh Kabid Produk dan Usaha, Renaldy Soulisa yang sangat merasa
bangga terhadap generasi milenial di Buru Selatan yang telah peduli terhadap
pariwisata.
Menurut Soulisa,
untuk pembangunan di Indonesia, pariwisata merupakan salah satu prioritas
pembangunan di Indonesia, karena pariwisata salah satu sektor yang bisa
meningkatkan ekonomi dan kesejahtraan masyarakat serta bisa menularkan
virus-virus perdamaian dunia.
“Pariwisata bukanlah
sektor biasa-biasa saja, tetapi pariwisata memberikan dampak positif dan
memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat dan seluruh kalangan dari
anak-anak sampai orang tua,” ungkap Soulisa.
"Bisa
dilihat pada kegiatan wonderful sail yang sudah dilakukan beberapa kali di
Namrole, pesertanya bukan hanya orang yang masi muda tetapi orang yang suda
lanjut usia juga ada," ujarnya.
Kata Soulisa,
hal itu menandakan bahwa pariwisata memberikan satu semangat untuk membangun
komitmen dan untuk membangun nilai-nilai kebersamaan dalam rangka mewujudkan
keindahan lingkungan yang nyaman, indah dan baik.
Dari generasi
milenial Buru Selatan ini pasti memiliki kreatifitas dan inovasi untuk
membangun negeri ini dari sektor pariwisata khususnya bagi para siswa/siswi SMK
pada jurusan pariwisata.
"Itu
berarti tanggung jawab negeri ini dari sektor pariwisata ada pada di tangan kita
semua," tandasnya. (KT/04)
0 komentar:
Post a Comment