Namlea, Kompastimur.com
Bupati Buru
diwakili Asisten II Pemkab Buru, bersama Fopimkab, KPU, Bawaslu, perwakilan
parpol, OKP, dan masyarakat membubuhi tandatangan menyepakati pemilu 2019 yang
damai di bumi Bupolo.
Tanda tangan itu
dituangkan di Baleho putih yang diatasnya bertuliskan kalimat "Koordinasi
Kesiapan TNI-POLRI, Pemkab Buru, Penyelenggara Pemilu dan Komponen Bangsa
Lainnya Dalam Rangka Pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2019. Tanda Tangan
Deklarasi Pemilu Damai", bertempat di Aula Kantor Bupati Buru, Rabu pagi
(10/4).
Dalam rapat
koordinasi itu, Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM berhalangan hadir dan
diwakili Asisten II, Drs Abbas Pelu.
Dari unsur
Forpimkab, hadir Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati, Dandim
1506/Namlea, Letkol Inf. Syarifudin Azis, dan Kajari Buru, Nelson Butar Butar
SH.
Ketua KPU, Munir
Soamole dan Ketua Bawaslu, Fathi Haris Thalib beserta sejumlah perwira polres
turut hadir.Para pejabat, perwakilan parpol, OKP, personil TNI dan Polri juga
ikut dalam rakor ini.
Rakor dibuka
Asisten II. Dilanjutkan pemaparan dari Kabag Ops, Kompol L Tahir tentang
kesiapan pengamanan pileg dan pilpres di Kabupaten Buru.
Bupati dalam
sambutan tertulisnya mengatakan, rapat koordinasi yang dilaksanakan pada hari
ini mémpunyai tujuan bagaimana membangun penyamaan persepsi dan koordinasi
efektif bersama untuk sinergitas dalam melahirkan penyelenggaraan Pemilu tahun
2019 yang aman, damai dan demokratis.
Dengan Pemilu
yang aman, damai dan demokratis, diharapkan dapat menghindari dari terjadinya
transaksi politik atau politik uang,karena hal ini dapat menimbulkan persepsi
buruk di masyarakat.
Ketua KPU Munir
Soamole turut memaparkan kesiapan penyelengara hingga di tingkat desa. Ia
menyentil kekurangan surat suara yang rusak dan masih dicetak penggantian di
Makassar.
Sedangkan Fathi
Haris Thalib menitip pesan agar
diteruskan kepada ASN supaya tidak
terlibat kampanye dll yang dilarang oleh UU.
Khusus kepada
wakil parpol, Fathi berpesan agar tetap menempatkan saksi di seluruh TPS.
Sementara itu,
Kapolres dalam rakor itu menegaskan, pileg dan pilpres 2019 di Kabupaten Buru
akan berjalan aman, tertib dan lancar.
“Kita sama-sama
menyadari bahwa etalasi suhu olitik akhir-akhir ini semakin meningkat. Ada
beberapa perubahan-perubahan ataupun
berita-berita di online yang bisa meresahkan masyarakat dengan
menggiring opini bahwa pemilu menjadi tidak aman,"tandas Kapolres.
Menyikapi hal itu, ia menegaskan, Polri dan TNI wajib
memberikan rasa aman. Bukan hanya kepada peserta pemilu tetapi juga kepada
penyelenggara pemilu itu sendiri.
Polres telah
mengantisipasi beberapa dampak dan juga
menyiapkan beberapa pola pengamanan,
sehingga diminta agar disampaikan kepada masyarakat bahwa pemilu yang akan dilaksanakan di daerah
itu pasti aman.
Untuk itu,
Kapolres sangat mengharapkan agar seluruh komponen, baik itu penyelenggara
maupun unsur-unsur terkait lainnya, dapat membantu TNI dan Polri demi
menciptakan pemilu yang aman di bumi bupolo.
Pemilih diminta
tetap datang ke TPS tanggal 17 April nanti untuk menyalurkan hak suara di pileg
maupun pilpres. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment