Malra,
Kompastimur.com
Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
(Malra) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), bekerjasama dengan Universitas
Pattimura (UNPATTI), fakultas Perikanan, Pusat Kemaritiman dan Kelautan Ambon
Kepala Dinas
Perikanan Malra, Nico Ubro, usai mengadakan pertemuan bersama tim dari Unpatti
menyampaikan, kehadiran tim tersebut guna menindaklanjuti Memorandum Of
Understanding (MOU) antara Pemda Malra, yakni Dinas Perikanan Malra dengan
Unpatti dalam hal review dan kajian sumber daya kelautan dan perikanan,
khususnya di Pulau Kei Besar, setelah sebelumnya juga telah dilaksanakan di Kei
Kecil. Langgur, (10/4/19).
“Kehadiran
mereka merupakan sebuah penghargaan bagi Dinas Perikanan, karena dapat membantu
memberikan sumber informasi tentang potensi sumber daya kelautan dan perikanan
yang kita miliki,”ungkap Ubro.
Menurutnya, data
kelautan dan perikanan yang ada saat ini adalah data 10 tahun lalu, sehingga
ini harus kita kaji kembali supaya diketahui potensi sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayah Kei Besar (DP2) itu seperti apa, agar perencanaan ke depan
relevan dengan potensi yang ada sekarang.
“Kegiatan review
data ini juga akan sejalan dan tentunya akan menunjang wisata bahari yang ada
di kabupupaten Malra,”tandasnya.
Dr. G V Limmon,
selaku ketua tim menyatakan, sangat mengapresiasi kepercayaan Pemda Malra,
melalui Dinas Perikanan, yang berhubungan dengan penelitian ini, sekaligus
mereview kembali potensi sumber daya perikanan khususnya wilayah Kei Besar, DP.
2. Malra.
“Unpatti sendiri
bergerak di bina mulia kelautan, jadi kita fokuskan di kelautan dan perikanan
juga wisata bahari. Dan untuk menunjang itu pada tahun 2017, dibangunlah pusat
kemaritiman dan kelautan, ini diharapkan dapat menjawab permasalahan kelautan
dan perikanan khususnya di Maluku,”bebernya.
Kita juga telah
dilengkapi dengan Kapal riset, KM Cakrawala Maritim, dan kapal ini pertama kali
digunakan untuk ekspedisi di DP. 2. Kei Besar Kab Malra.
“Riset sudah
kami lakukan selama dua minggu, dengan mengelilingi Kei Besar, ada tiga titik
survei yang kami lakukan di setiap kecamatan untuk pengambilan data, baik data
ikan, karang, kualitas air, lamun, mangrove, juga data administrasi sosial
ekonomi juga kesuburan lingkungan hingga kualitas airnya,”jelas Limmon.
Selain itu data
penunjang perikanan, seperti alat tangkap, jumlah tangkapan daerah budidaya dan
data data penting lainnya. “Diharapkan dari data data yang kita ambil, pada
akhirnya dapat dibuatkan peta tematik yang akurat sehingga ini juga diharapkan
dapat membantu pemerintah daerah kabupaten Malra dalam membuat grand design
pulau mandiri,”imbuhnya.
Tim dari
Unpatti, yang ikut dalam ekspedisi diantaranya, G V Limmon dan D Sahetapy yang
bertugas mengkaji potensi terumbu karang, J.M.S Tetelepta (pariwisata bahari
dan mangrove/bakau), J.A Pattikawa (lamun dan ikan), J.A.N Masrikat
(oceanography dan GTS Pemetaan), Frederik Rijoly (potensi ikan), James Abrahams
(sosek), Donald Doija (perikanan tangkap), Berthay Pattiasina (budi daya laut),
dan Juliana Natan (Benthios). (KT/IN)
0 komentar:
Post a Comment