Namlea,
Kompastimur.com
KPU Kabupaten Buru
meminta Dinas Kesehatan menyiagakan tim medis selama proses rekapitulasi suara
yang sedang berlangsung di tingkat PPK pada 10 kecamatan.
Siaga tim medis itu
sebagai langkah antisipasi Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 menyisakan duka
bagi anggota penyelenggara pemilu. Mulai ada yang meninggal dunia dan harus
dilarikan ke rumah sakit karena faktor kelelahan fisik.
Komisioner KPU Buru,
Faisal Amin Mamulaty menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buru untuk mengerahkan Tim Medis mengawal
rekapitulasi di tingkat PPK."Kami dari KPU sudah menghubungi Dinas
Kesehatan agar melaui Puskesmas terdekat untuk mengerahkan tenaga medis baik
dokter maupun perawat untuk standby di PPK guna mengawal prosesi pleno tingkat
kecamatan," kata pria yang akrab dipanggil Echal ini kepada wartawan, Rabu
(24/4).
Permintaan KPU Buru ini
sesuai dengan surat edaran Dirjen pelayanan kesehatan yang ditandatangani
lambang Wibowo tanggal 23 April 2019.
Dalam surat edaran itu
ditegaskan, agarc Dinas kabupaten/kota berkoordinasi dengan KPU di daerah
setempat membantu dan memfasilitasi KPPS dan PPK yang memerlukan pelayanan
kesehatan selama proses pemilu sampai selesai.
Fasilitas pelayanan
kesehatan rumah sakit dan Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan
sebaik-baiknya kepada KPPS dan PPK yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan
diharapkan dapat menyampaikan informasi ini kepada SKPD/UPTD dan stakeholder
terkait, direkturRumah Sakit, kepala Puskesmas di wilayah kegiatan untuk dapat
ditindaklanjuti.
Echal mengaku kalau ia
dan rekan-rekan komisioner serta pegawai di Kantor KPU Buru sudah duluan
melakukan langkah antisipasi delapan hari lalu dengan meminta tenaga kesehatan
memeriksa tensi darah, dan menyuntik vitamin serta diberi suplemen kesehatan.
Menurut Echal, pihaknya
sangat memahami lelah dan letihnya para penyelenggara Pemilu karena durasi
perhitungan suara cukup lama, yakni lebih dari 10 hari.
"Sangat manusiawi
jika para petugas PPK, Panwaslu dan saksi, juga petugas keamanan mengalami
dehidrasi dan kelelahan secara fisik. Sehingga membutuhkan suplemen dan
kesehatan yang terkontrol, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kita minta
agar disiagakakan petugas medis dilokasi rapat pleno PPK," bebernya.
Sementara itu, Kasubbag
Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai yang bertanggungjawab melakukan
pengamanan di PPK Kecamatan Liliyali. dihubungi terpisah mengatakan, semenjak
tahapan di TPS hingga perhitungan di tingkat PPK Liliyali yang telah memasuki
hari keempat, banyak petugas yang terlihat mulai kelelahan dan membutuhkan
sentuhan tenaga medis. "Tidak sedikit petugas lapangan yang membutuhkan
perawatan karena terlalu lama bekerja lewati kodrat," terangnya.
Bahkan, lanjutnya,
petugas PPK pun satu persatu mulai loyo staminanya sejak pleno pada Sabtu
kemarin. "Masuk angin dan kelelahan
akibat kurang tidur. Termasuk pula petugas dari kepolisian dan TNI AD yang
mengawal di Kec.Liliyali," imbuhnya.
Untuk itu keberadaan
tim medis sangat dibutuhkan petugas PPK, panwascam dan saksi yang bertugas,
termasuk keamanan."Selain memeriksakan tensi darah mereka juga sebaiknya
diberi obat-obatan berupa vitamin dan suplemen," pungkasnya. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment