FOTO :Almarhum Ketua DPRD Kabupaten Bursel yang juga Wakil Bupati Bursel terpilih, Arkilaus Solissa. |
Namrole,
Kompastimur.com
Baru 19 Januari 2019
lalu, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) berduka karena Wakil Bupati Bursel, Buce
Ayub Seleky meninggal dunia.
Kini, Kabupaten
berjuluk Bumi Fuka Bipolo itu kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya,
yakni mantan Ketua DPRD Kabupaten Bursel, Arkilaus Solissa yang baru terpilih
sebagai Wakil Bupati Bursel, Selasa (09/04) lalu.
Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bursel yang baru
diusulkan ke Gubernur Maluku sebagai Wakil Bupati terpilih meninggal dunia di
kediamannya di Kota Namrole, Rabu (24/04) dini hari sekitar pukul 02.15 WIT.
Dari sejumlah keluarga
dekat Arkilaus diketahui bahwa sebelum meninggal dunia, Arkilaus sempat
menghadiri pertemuan dengan Wakapolres Pulau Buru, Kompol Bachri Hehanussa.
Usai pertemuan
tersebut, sekitar pukul 24.00 WIT, Arkilaus pulang ke rumahnya bersama
sopirnya. Namun, sekitar pukul 01.02 WIT, Arkilaus merasa pusing di kamarnya.
Ia lalu menyuruh ajudannya untuk membeli susu Bear Brand.
Setelah mendengar
perintah Arkilaus, ajudannya langsung pergi untuk membeli. Namun sekembalinya
ke rumah, Arkilaus sudah jatuh ke lantai dari tempat tidurnya.
“Sekitar pukul 02.15
WIT, Bapak (Arkilaus-red) meninggal dunia,” kata salah satu anggota keluarga
Arkilaus di rumah duka.
Sementara itu,
Wakapolres Pulau Buru Kompol Bachri Hehanussa yang dikonfirmasi soal
meninggalnya Arkilaus, mengaku tak tahu persis kronologis.
“Kalau kronologis, Beta
(Saya) tidak tahu,” kata Bachri via pesan WhatsApp, Rabu (24/04).
Namun, Bachri tak membantah
kalau dalam beberapa hari ini Ia dan almarhum sering bersama.
“Iya, selama beta
disini katong 2 suka jalan, makan dan ngopi,” ucapnya.
Sementara untuk,
penyebab kematian Arkilaus pun, Bachri mengaku tak mengetahuinya secara pasti.
“Kalau penyebab kematian,
nanti tanya Kadis Kesehatan jua,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek
Namrole AKP Yamin Selayar yang dikonfirmasi pun mengaku tak mengetahui
kronologis kematian almarhum.
“Beta tidak tahu
kronologisnya,” kata Yamin via pesan singkatnya, Rabu (24/04).
Soal penyebab kematian
almarhum pun, Yamin mengaku tak tahu persis.
“Beta tidak tahu juga
karena masalah ini, keluarga langsung ambil alih,” ucapnya.
Sementara itu, Dokter
RSUD Namrole, Agung Sangadji yang dikonfirmasi terkait hasil visum yang
dilakukan kepada almarhum mengaku bahwa ia belum bisa memastikan penyebab
kematian almarhum.
“Saya tidak bisa
menyebutkan penyebab pasti kematian karena butuh pemeriksaan otopsi untuk
menentukan penyebab pasti kematian,” katanya via pesan singkat, Rabu (24/04).
Namun, dari hasil vium
yang dilakukan pihaknya, diduga almarhum meninggal karena serangan jantung.
“Yang jelas dari hasil
visum yang saya lakukan tidak mengarah kea rah tindakan kekerasan, kemungkinan
serangan jantung, taoi butuh otopsi untuk memastikan itu serangan jantung atau
tidak. Untuk mengetahui adanya keracunan pun butuh otopsi dan diambil sampel
cairan lambungnya,” terang sang Dokter.
Sementara itu, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda kepada Kompastimur.com di Namrole
mengaku bahwa dari hasil visum yang dilakukan oleh dokter RSUD Namrole, tidak
ada tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan Ketua Bidang V AMGPM Daerah Buru Selatan itu meninggal dunia.
“Jadi hasil visum
dokter RSUD Namrole tadi secara umum tidak ada tanda-tanda kekerasan atau
tanda-tanda dari luar yang menyebabkan beliau itu bisa meninggal,” kata Banda.
Kandidat Sekda
Kabupaten Bursel ini mengaku bahwa almarhum yang akrab disapa Ari itu diduga
meninggal karena serangan jantung.
“Menurut mereka
(Dokter-red), beliau itu kena serangan jantung karena ada riwayatnya dari
penyakit-penyakit yang sudah diderita sebelumnya, antara lain beliau pernah
infeksi paru-paru Tahun 2017, maag berat (gastritis kronis) juga, dan pada
tingkat kecapaian yang luar biasa menjelang pemilu ini. Itulah dia anfal
begitu,” terangnya.
Lanjut Banda, Arkilaus
selama ini punya riwayat penyakit, namun Arkilaus lebih banyak bersikap
tertutup atas penyakitnya itu.
“Jadi, riwayat
sementara itu diduga itu karena masalah jantung. Karena beberapa waktu lalu
juga sudah ada tanda-tanda, cuma mungkin sakitnya silent dan beliau ini
terkenal orangnya tidak pernah mau mengeluh sakit ke orang lain. Cuma ada
ajudan-ajudannya yang pernah antar beliau ke Jakarta untuk pemeriksaan, itu ada
infeksi pada paru-paru juga,” tuturnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment