Jakarta,
Kompastimur.com
Menteri Komunikasi dan Informatika,
Rudiantara, dan Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya, menyaksikan sekaligus
penandatangan 3 Memorandum of Understanding (MOU) kerjasama RI-Singapura di
bidang ekonomi digital, di tengah-tengah penyelenggaraan Reginal Investment
Forum (RIF) di ICE BSD City belum lama ini.
Ketiga MOU tersebut adalah, MOU untuk
mendirikan WeKode Coding School antara PT RISING Innovation Ventures dan
SGFintech Pte Ltd, MOU untuk mendirikan co-working space antara PT. WeKode
Techno-Preneur Hub dan SGFintech Pte. Ltd, dan MOU untuk penyediaan talenta
digital antara PT RISING Innovation Ventures dan Glexindo.
“Kerjasama ini adalah sesuatu yang
ditunggu-tunggu, guna mengatasi kurangnya talenta di bidang ekonomi digital di
Indonesia, kami menyambut baik inisitatif PT RISING Innovation Ventures dan
SGFintech Pte Ltd untuk mendirikan coding school di Indonesia”, ucap Menteri
Komuninasi dan Informatika, Rudiantara.
WeKode akan menjadi sekolah coding
RI-Singapura pertama yang rencananya akan didirikan di Indonesia. Jocelyn
Luhur, selaku CEO PT RISING Innovation Ventures, menyatakan bahwa minat kaum
millennial di bidang coding ini sangat tinggi, begitu juga permintaan pasar
bagi coder.
“Kami berusaha menjembatani kebutuhan
tersebut, dan kami yakin dengan didukung syllabus dan program yang bagus dari
Singapura, WeKode coding school dapat menciptakan talenta-talenta yang handal
dan siap pakai bagi pelaku industri digital," ucap wanita yang baru saja
menyelesaikan kuliahnya di Amerika Serikat tersebut.
Selain pendirian coding school, WeKode
sekali lagi bekerjasama dengan SGFintech Pte Ltd, untuk mendirikan co-working
space yang di design khusus untuk menjadi inkubator-inkubator technopreurs bagi
usaha rintisan (startups) Indonesia.
Presiden Direktur SGFintech Pte Ltd,
yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fintech Singapura, Hock Lai,
menyatakan bahwa coding school harus didukung dengan pembangunan co-working
space guna terciptanya sebuah ekosistem yang memadai.
“Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi
digital, kita harus menciptakan talenta yang handal dan ekosistem yang akan
mendukung terciptanya unicorn-unicorn baru di Indonesia," ucapnya dalam
siaran pers yang diterima Rabu (13/3/2019).
Kerjasama antara pelaku usaha tersebut
difasilitasi oleh KBRI Singapura, yang pada kesempatan yang sama melakukan misi
bisnis ekonomi digital dengan membawa 15 venture capitals asal Singapura ke
Indonesia.
Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya
menekankan pentingnya perkembangan fintech dan blockchain serta tersedianya
sumber daya manusia yang handal dalam bidang coding untuk memanfaatkan potensi
ekonomi digital di Indonesia yang diperkirakan bernilai US$ 130 milyar tahun
2020.
“Sebagai negara yang memiliki valuasi
ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan valuasi sekitar US$ 130 milyar
tahun 2020, yang diikuti Thailand USD 43 miliar, Indoneaia dinilai perlu untuk
memanfaatkan peluang ini”, ucap Dubes Ngurah.
“Oleh sebab itu KBRI Singapura menggandeng
Asosiasi Fintech Singapura untuk melakukan kerjasama yang kita saksikan bersama
ini”, lanjutnya.
Turut hadir di kegiatan tersebut
Direktur Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Deputi Akses
Permodalan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo, Direktur Kebijakan
Sistem Pembayaran, Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, dan Direktur Asia
Tenggara, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Denny Abdi.
Sementara itu delegasi bisnis yang turut
hadir pada acara tersebut meliputi pelaku usaha ekonomi digital dari Indonesia
dan Singapura, antara lain: Michael Wiluan, CEO of Nongsa Digital Park (NDP),
founder dari Glexindo Marketplace, Hadi Lee, founder dari AIMCO Global Pte,
Ltd, Fiona Chaw, dan founder dari Space Time Technology Pte.Ltd, Ping Teck
Huat.
WeKode sendiri merupakan persusahan
bersama yang kepemilikan sahamnya masing-masing dikuasai Effendy Tjoeng,
owner dari PT. Agrindo Bogatama, atau produsen agar-agar Swallow (Indonesia),
dan Fiona Chaw, owner dari AIMCO Global Pte.Ltd, sebuah perusahaan jasa
konsultan branding dan marketing, yang juga berperan selaku perwakilan Metro TV
di Singapura tersebut berhasil menyatukan visi pelaku usaha digital Singapura
dan Indonesia, untuk mendirikan sekolah coding bagi kaum millennial di Indonesia.
“Sebagai perusahaan yang beroperasi di
Singapura dan Indonesia, kami yakin bahwa pendirian coding school adalah solusi
yang tepat untuk memastikan lebih banyak investasi mengalir ke Indonesia, hanya
tenaga kerja yang terampil yang dapat memajukan ekonomi digital," ucap
Fiona Chaw pendiri sekaligus owner dari AIMCO Global Pte Ltd.
WeKode juga akan mendukung penuh program
Presiden RI Joko Widodo untuk menciptakan 1,000 technopreneurs.
Saat ini WeKode juga telah
menandatangani MOU untuk menyediakan talenta bagi Glexindo, sebuah platform
marketplace online khusus untuk produk ekspor Indonesia. Founder Glexindo, Hadi
Lee, yakin bahwa kerjasama dengan WeKode dan Glexindo akan dapat memenuhi
permintaan programmer yg saat ini dibutuhkan oleh Glexindo.
"Glexindo memastikan untuk
merekruit lulusan batch pertama WeKode", tutupnya.
Diharapkan kerjasama antar pelaku usaha
Indonesia dan Singapura tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi
digital dan peningkatan sumber daya manusia dan menjadikan Indonesia sebagai
salah satu pemain utama di Asia.
Potensi ekonomi digital Indonesia saat
ini masih terbesar di ASEAN dengan adanya 4 tech unicorn dari hanya sekitar 7
di ASEAN. Indonesia memiliki ekosistem yang sangat baik untuk pengembangan
startup di bidang ICT yang berkesinambungan.
Hal ini bukan saja karena banyaknya persoalan
yang dapat diperbaiki dengan aplikasi digital, namun juga merupakan pasar yang
menjanjikan diikuti dengan pertumbuhan SDM yang baik dan regulasi yang semakin
menguntungkan bagi pelaku usaha.
Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara di ASEAN yang sangat menarik untuk dijadikan destinasi
investasi saat ini dan mendatang.
Jumlah investasi Singapura ke Indonesia
tahun 2018 mengalami kenaikan realisasi investasi sebesar 9.1% dibandingkan
tahun 2017, atau sebesar USD 9.2 miliar.
Fakta ini kembali menempatkan Singapura
investor terbesar bagi Indonesia selama 5 tahun berturut-turut. Dengan besarnya
transaksi ekonomi melalui internet, diharapkan realisasi investasi Singapura di
Indonesia terus bertambah di tahun-tahun mendatang. (KT-Rls-W)
0 komentar:
Post a Comment