Namlea, Kompastimur.com
Gara-gara
sembilan warganya menjadi korban saat pertandingan sepakbola di Desa Wamlana,
warga Desa Hatawano, Kecamatan Waplau, melakukan aksi palang jalan di tengah
kampong pada pukul 09.00 wit, Jumat (1/3).
Mereka mencegat
semua kendaraan yang lewat dan melakukan aksi sweping. Mereka mencari warga
Desa Wamlana, Kecamatan Fena Lisela dan warga Desa Airbuaya, Kecamatan Airbuaya.
Beruntung, mobil
yang membawa Manejer PT Gema Hutani Lestari, Agus Idris yang baru memasuki Desa
Hatawano buru-buru disuruh putar balik ke arah Wamlana dan tidak sampai bertemu
sekumpulan massa yang berjaga di tengah kampung.
"Pak Agus
dan mobilnya disuruh putar balik dan tidak bertemu masa di tengah
kampung," ungkap seorang saksi mata
Kepada wartawan
saksi mata yang wewanti-wanti namanya tidak ditulis ini mengungkapkan, aksi
blokir jalan untuk menghadang warga Wamlana dan Airbuaya itu akibat buntut
insiden pertandingan sepakbola Bupati Cup antara tim Hatawano dan tim Airbuaya
di lapangan Desa Wamlana, Kecamatan Fenalisela
pada Kamis sore (28/2).
Ia yang turut menonton pertandingan itu, menyaksikan
striker dari tim Hatawano, Hasyim Slamet dilanggar kiper Airbuaya di dekat
gawang dimana kemaluan korban sempat terinjak saat ia terjatuh di dekat gawang.
Wasit yang tidak
tegas memberikan kartu, menyebabkan tim Hatawano protes keras. Pertandingan
kemudian berlanjut dengan kemenangan tim Airbuaya 2-1 dan gol kedua juga
diprotes karena dianggap berbau out side.
Usai
pertandingan Pukul 18.00 WIT, tiba-tiba saja terjadi keributan lanjutan. Tim
Hatawano dan suporternya diserang dengan batu oleh sang tuan rumah sekumpulan
warga Desa Wamlana.
Mereka yang
sudah berlindung ke rumah guru Madi Hiku, terus dikejar. Rumah sang guru turut
menjadi sasaran pelemparan batu.
Dilaporkan
selain Hasyim Slamet yang cedera terinjak kemaluannya saat pertandingan,
insiden pelemparan oleh sekelompok warga Wamlana juga menyebabkan delapan
suporter dari Desa Hatawano mengalami cedera ringan.
Kedelapan warga
itu masing-masing, 1).Okong Fanolong mengalami luka memar pada belakang,
2).Umar Tasalisa, mengalami luka memar pada kaki,3).Yusuf Thio, mengalami luka
memar pada tangan, 4).Bahri Hukul, mengalami luka bengkak pada belakang, 5).Ibrahim
Tasalisa, mengalami luka bengkak pada kepala,6).Abdul Asis Diman, mengalami
luka pada kepala, 7).Saiful Samed, mengalami luka memar pada kepala,dan 8).
Adji Fanolong, mengalami luka memar pada kaki.
Motor Honda Beat
warna hitam milik Bahar Hiku juga ikut dirusak.
Paska insiden
itu, warga Hatawano memblokir jalan di desanya. Mereka tidak mengizinkan
kendaraan melintasi desanya sampai para pelaku ditangkap pihak petugas dari
Polsek Airbuaya.
Situasi tambah
memanas di Jumat pagi (1/3), setelah palang jalan yang semalam sempat dibuka,
kini dipalang kembali pada pukul 09.00 wit.
Sampai siang
usai Shalat Jumat, masyarakat masih bertahan menjaga palang dan mensweping
kendaraan yang lewat.
Agar tidak
terjadi hal yang tak diinginkan, babinsa dan keamanan meminta kendaraan yang
hendak lewat sebaiknya berputar arah.
Kapolsek Waplau
dan beberapa personilnya yang turun ke TKP juga belum bisa membuka palang,
karena masyarakat masih tetap bertahan.
Kapolres Pulau
Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang dikonfirmasi usai Sholat Jumat
membenarkan adanya aksi palang jalan oleh warga Hatawano itu.
Menurut Kapolres,
aksi palang semalam sempat dibuka.
"Itu
kemarin malam sudah disampaikan dan diberikan pemahaman kepada masyarakat.
Untuk palang sudah dibuka jam 02.00 dini
hari," jelasnya.
Tetapi informasi
terbaru yang diterima Kapolres dari Kapolsek,
bahwa pada hari Jumat, sekirat pukul
09.00 WIT, masyarakat kembali memalang jalan.
"Itu
terjadi ketika pasca korban Hasyim
Slamet dibawa ke RS Lala untuk dirawat.Secara spontanitas masyarakat Desa
Hatawano langsung terjadi konsentrasi masa dan pemalangan jalan kembali
ditutup,"akui Kapolres.
Kapolres telah
memerintahkan Kapolsek Waplau agar selesai Sholat Jumat melaksanakan pertemuan dengan tokoh
masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Kades Hatawano.
"Kapolsek
Waplau dan anggota sementara di desa Hatawano untuk giat tersebut," tambahkan
kapolres.
Sampai berita
ini dikirim, aksi palang jalan masih terus berlanjut. Pertemuan juga belum
terjadi dan negosiasi masih temui jalan buntu.
Warga tetap
mendesak Polsek Airbuaya agar menangkap para pelaku insiden di Wamlana yang
mencederai warga Hatawano. (KT/10)
0 komentar:
Post a Comment