Namlea, Kompastimur.com
Apel Mantap
Brata Siwalima dan pengamanan kota yang dilanjutkan dengan simulasi pengamanan
TPS dan Kantor KPU berlangsung di halaman Mapolres Pulau Buru, Jumat pagi
(22/3).
Sampai kegiatan
itu selesai tidak ada satupun perwakilan dari KPU Buru maupun KPU Bursel dan
Bawaslu Bursel yang hadir.
Apel mantap
brata simulasi pengamanan di TPS dan di kantor KPU itu turut dihadiri Bupati
Buru, Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM, Dandim Letkol Inf Syarifudin Asis, Kajari
Nelson Butarbutar SH Rektor Uniqbu, DR
M.Mukaddar SAg MAg, dan ketua PN Namlea.
Sedangkan Bupati
Bursel Tagop Sudarsono Soulisa yang turut diundang, ternyata tidak datang. Ia
juga tidak mengirim salah satu pejabat untuk hadir.
Wartawan media
ini lebih melaporkan, sementara dari pihak KPU dan Bawaslu, yang hadir sebelum acara, hanya Komisioner
Bawaslu Buru, Muh Dani Jafar SH. Dani membawa puluhan anggota pengawas
kecamatan.
Saat simulasi
telah selesai baru terlihat Komisioner KPU Buru, Mirja Ohoibor SH MH yang hadir.
Mirja hx sempat menyaksikan doa penutup.
Simulasi yang
melibatkan lebih dari 500 personil gabungan kepolisian dan TNI itu
memperagakan nelayan yang telad datang
ke TPS lalu membikin gaduh di sana.
Namun berkat
kesigapan petugas linmas dan petugas kepolisian di TPS, para pembuat gaduh ini
berhasil diamankan dan diserahkan kepada petugas patroli gabungan polisi dan
TNI AD.
Dalam simulasi
kedua, digambarkan suasana chaos di depan kantor KPU Buru, berawal dari aksi
unjuk rasa.Karena tidak puas, massa semakin bertambah dan terus membikin gaduh.
Polisi mencoba
menurunkan prajurit polwan untuk membujuk massa dan tidak dihiraukan. Kemudian
personil kepolisian bertangan kosong juga diturunkan di depan kantor KPU.
Massa mulai
beringas dan melakukan pelemparan batu dan air kotor.Massa juga terlihat
membawa pentung dan melabrak personil polisi.
Menyaksikan
situasi mengancam keselamatan para komisioner KPU, satu regu brimob yang dari
awal pam di sana, akhirnya mengevakuasi penyelenggara pemilu ini beserta kotak
suara dari PPK.
Situsi keamanan
semakin kacau balau. Ratusan massa yang menyeruduk ke gedung KPU terlihat
semakin berani.
Akhirnya PHH
Polres Pulau Buru diturunkan disusul PHH Satbrimob Polda Maluku.
Hanya bermodal
tameng dan pentungan, massa yang terus betingas ini terlihat tidak takut.
Mereka semakin berani dan menyerang pasukan PHH.
Terakhir dikirim
patroli gabungan bersenjata laras panjang melibatkan pula TNI AD. Patroli motor
berboncengan di barisan paling depan.
Mereka
mengarahkan para pendemo agar bubar.Namun tidak diindahkan dan koordinator
pendemo meminta rekan-rekannya jangan takut, polisi tidak berani menembak.
Akhirnya patroli
gabungan juga tidak sabar karena negosiasi secara persuasif tidak dituruti.
Terdengar
letupan bunyi senjata api laras panjang yg ditembakkan ke udara.Berkali-kali
diberi tembakan peringatan, tapi ratusan massa ini tak mau bubar.
Akhirnya moncong
senjata laras panjang terlihat dibidik langsung ke koordinator pendemo dan
salah satu massa yang paling beringas.
Terdengar bunyi
tembakan dan dua sasaran yang dibidik terjatuh. Keduanya tertembak di bagian
kaki.
Menyaksikan
rekan mereka ada yang tertembak, massa akhirnya lari pontang panting
menyelamatkan diri dari kejaran patroli polisi dan TNI AD.
Bupati Buru,
Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM dan Forpimda yang menyaksikan simulasi itu ikut
tepuk tangan. Mereka puas, Polri dan TNI nampak digap mengamankan pemilu dari
ancaman dan gangguan keamanan.
Usai dimulasi
tadi, Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang didampingi Dandim
1506/Namlea, menyatakan rasa puasnya atas kesiapan pengamanan pemilu di
Kabupaten Buru dan Buru Selatan.
Di hadapan
prajurit kepolisian dan TNI AD, Ricky mengatakan, apa yang diperlihatkan tadi,
merupakan kesigapan polisi dan TNI AD mengamankan pemilu di daerah itu.
Menurut Kapolres, pihaknya sudah siap mengantisipasi bila
terjadi kerusuhan. Namun sebelum terjadi, TNI dan Polri mampu menjamin keamanan
saat di TPS sampai di perhitungan suara pada semua tingkatan.
Kapolres kepada
wartawan di sela-sela kegiatan itu, kembali menyetakan kesigapan kepolisian dan
TNI AD dalam mengamankan pilpres dan pilegis.
Untuk pengamanan
pada 674 TPS di Buru dan Buru Selatan, akan melibatkan 1.906 personil, terdiri
dari polisi, TNI AD dan
Linmas.Pengamanan bukan hanya di TPS. tapi juga di kantor PPK, dan KPU.
Dari 674 TPS,
yang terbanyak ada di Kabupaten Buru, yakni 410 TPS, dan Kabupaten Bursel, 264
TPS.
Polres Pulau
Buru juga mencatat sebanyak 148.805 pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT akan
datang memberi hak suara pada tanggal 17 April nanti.
Polres juga
sudah mendata potensi-potensi gangguan dan kerawanan di TPS pada saat
pencoblosan nanti. Sebanyak 60 TPS ada di Kabupaten Buru dan 58 TPS ada di Buru
Selatan.
"Kita sudah
siap. sehingga jangan ada yang coba-coba mengganggu dan bertindak
anarkis,"demikian Ricky. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment