SBT, Kompastimur.com
Pengelolaan Dana
Desa dihampir semua Desa di SBT diduga hanya untungkan para Kepala Desa. Hal
ini diungkapkan oleh salah satu Warga Desa di Kecamatan Pulau Gorom kepada
media ini, Rabu (13/03) di Gorom.
Sumber ini
menjelaskan, program Rehabilitasi rumah masyarakat Miskin dengan pengadaan
semen dan seng yang diberikan lansung kepada para penerima plus upah kerja
tidak sesuai ketentuan, sehingga ada dugaan kuat para oknum kades di SBT ini
meraup keuntungan besar, karena upah kerja yang diberikan senilai Rp, Rp.500.000
sampai Rp.1.000.000 per penerima.
"Upah kerja
Rp.500.000 ada yang sampai Rp, 1.000.000 akhirnya katong tidak bisa bayar
tukang untuk kerja," tutur Sumber ini
Selain itu,
program tersebut dinilai tidak efektif karena sebagian penerima biasanya
menjual kembali material berupa seng dan semen yang telah diterima akibat
kondisi ekonomi, sehingga dirinya berharap, kedepan para kades harus
memprioritaskan program-program berbasis pemberdayaan sehingga ikut merangsang
perekonomian masyarakat.
"Program
pemberdayan lebih bagus sehingga ikut meningkatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Data yang
dimiliki Media ini, beberapa Desa di Kecamatan Pulau Gorom, diantaranya, Negeri
Administratif Kilalir Kilotak Kecamatan Pulau Gorom yaitu perbaikan Rumah
Masyarakat Miskin sebanyak 49 Unit dengan pagu Anggaran Rp.616.258.000 dengan upah
kerja terhitung 30% dari pagu senilai Rp.184.877.400.
Sedangkan hasil
penelusuran media ini, upah kerja yang dibagikan ke penerima kurang lebih Rp,
3.000.000/penerima, maka ada keuntungan diduga mencapai puluhan juta.
Hal yang sama
juga dialami Neg.Adm Rumeon, dimana program
Rehabilitasi Rumah Miskin sebanyak 96 KK dengan pagu Rp.593.476.000 dengan upah
kerja Rp.178.476.000 namun diduga hanya diberikan upa kerja Rp.1.000.000 per
penerima. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment