Namrole,
Kompastimur.com
Pemerintah
Kabupaten Buru Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah menyerahkan
sebanyak 44 kartu Baca Gratis kepada anak-anak Sekolah Minggu Tunas Pekabaran
Injil (SMTPI) Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale, Minggu (31/03).
Penyerahan Kartu
Baca Gratis secara simbolis di gedung gereja Imanuel Waenono-Kamlanglale ini merupakan hasil kerjasama Pemkab Buru Selatan
(Bursel) dengan Majelis Jemaat GPM Waenono- Kamlanglale melalui pengasuh SMTPI.
Ketua Majelis
Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale, Pendeta Anita Mairima/Huwae dalam arahannya
sebelum peyerahan Kartu Baca tersebut mengatakah bahwa tanggung jawab majelis
jemaat salah satunya adalah meningkatkan niat baca dan mencerdaskan anak pada
jemaat setempat.
Oleh karena itu,
dalam keputusan Sidang Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale beberapa waktu lalu,
telah diputuskan program untuk meningkatkan minat gemar membaca anak-anak dan
salah satunya adalah membuat Kartu Membaca.
“Hari ini lewat
kerjasama kami dengan kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Bursel, ada 44 kartu perpustakaan yang akan diberikan dan siap dipakai oleh
anak-anak SMTPI baik itu yang masih SD, SMP maupun sudah SMA,” kata Mairima.
Mairima juga
berterima kasih, atas kerjasama yang terjalin, karena dengan Kartu Membaca ini,
anak-anak di Bursel, khususnya di Desa Wainono-Kamlanglale bisa cerdas dan
menjadi harapan daerah dan bangsa.
“Terimakasih
untuk kerjasama yang terjalin, semoga dengan kerjasama ini kita dapat sama-sama
meningkatkan minat baca serta mencerdaskan anak-anak di Bursel, khususnya di
Desa Waenono-Kamlanglale,” ungkap Mairima yang juga Koordinator Wilayah AMGPM
Buru-Buru Selatan ini.
Di kesempatan
yang sama, Kepala Dinas Pepurstakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bursel Semuel
Tuhumury mengapresiasi program dari Majelis Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale yang
telah diputuskan guna mencerdaskan anak-anak yang ada di Jemaat tersebut.
Dikatakan, jika
masyarakat hidup dengan sumber daya terbatas, maka sulit berkembang dan
anak-anak sebagai penerus harapan daerah dan bangsa akan tertinggal dengan
daerah lain, dan itu mejadi realita dalam kehidupan masyarakat dewasa ini.
“Ada satu
kalimat motivasi yang mengatakan bahwa, orang yang malas belajar sangat dekat
dengan bodoh, orang yang bodoh dekat dengan miskin, dan orang miskin dekat
dengan susah. Ini sebuah kalimat yang harus dipahami kita bersama dengan bijak
dan harus dijadikan sebagai motivasi,” ucap Tuhumury.
Menurutnya,
orang Bursel sudah pintar dari jaman dahulu, namun tunas-tunas muda generasi
penerus Bursel saat ini menagalami kemunduran, dan ini harus menjadi perhatian
bersama baik itu, Pemda, gereja, masyarakat maupun orang tua.
“Saat saya jadi
PNS tahun 1982 itu, pimpinan saya nama Welem Aleksander Seleky, berarti di saat
itu orang Bursel terbukti sudah pintar dan sangat pintar. Bahkan ada tokoh
Bursel yaitu Almarhum Buce Ayub Seleky pernah menjadi Wakil Bupati yang dapat
berbicara selama berjam-jam tampa konsep, ada juga almarhum Jhon Lesnussa yang
sampai saat ini belum ada yang menyamai rekornya membuat skripsi sebanyak 500
lembar, dan mereka semua bisa karena membaca,” ungkapnya.
Ia mengajak
kepada seluruh jemaat yang hadir untuk bisa mencontohi tokoh-tokoh yang
memiliki andil penting dan sudah terbukti kepintarannya.
Disamping itu,
pihaknya juga menginginkan agar semua orang tua selalu mengontrol anak-anaknya
untuk lebih mementingkan belajar dibandingkan bermain atau kumpul-kumpul dengan
taman.
“Disini juga
peran orang tua penting, kita harus mengontrol anak-anak kita dan mengingatkan
mereka untuk belajar. Belakangan ini sering ditemukan anak-anak duduk di
jalan-jalan, pinggir-pinggir toko untuk main wifi sampai larut malam. Ini harus
diperhatikan, kalau menggunakan wifi untuk hal positif itu tidak masalah tetapi
bagaimana kalau untuk negatif apalagi kalau sudah minum-minum itu bisa fatal,”
paparnya.
Menutup
arahannya, Tuhumury berharap, Kartu Membaca yang diserahkan dapat difungsikan
sebagaimana peruntukannya dengan harapan anak-anak di jemaat GPM Waenono-Kamlanglale bisa giat membaca dan
menjadi cerdas.
“44 kartu ini
semoga dapat membantu mencerdaskan anak-anak di Waenono-Kamlanglale dan kami
siap melayani dan memberikan buku sesuai yang diinginkan anak-anak karena
tujuan kami hanya satu yaitu mencerdaskan mereka,” tutup Tuhumury.
Pemberian Kartu
Baca secara simbolis ini berikan Tuhumury kepada perwakilan anak-anak SMTPI dan
disaksikan oleh Pendeta Nita Mairima dan warga jemaat yang hadir dalam ibadah
Minggu Sengsara Kelima itu. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment