Zubair Surnia (Kadis Sosial Kab. Buru) |
Namlea, Kompastimur.com
Rencana rapat
Lanjutan hari kedua DPRD bersama Kadis Sosial Kabupaten Buru, Zubair Surnia,
gagal total, karena yang bersangkutan tidak pernah hadir di gedung wakil rakyat
sampai pukul 18.00 wit, Rabu (13/3).
Saat rapat hari
pertama Selasa lalu (12/3), masalah penyaluran dana PKH di Kabupaten Buru belum
selesai dibahas, dan diskorsing untuk dilanjutkan keesokan harinya.
Namun saat
ditunggu untuk mulai melanjutkan rapat pada Rabu siang, Kadis Sosial Zubair
Surnia dan Kordinator Kabupaten (korkab) PKH dan para pendamping PKH pada 10
kecamatan tidak hadir, sehingga DPRD hanya rapat dengan PT PLN.
Ditunggu selama
berjam-jam, Zubair Surnia tidak pernah nongol. Bahkan tidak ada khabar berita dari kadissos.
Akhirnya,
skorsing rapat sehari sebelumnya telah dicabut Rabu sore tanpa kehadiran kadis
dan para penanggungjawab PKH.
Tokoh yang
paling dituakan di DPRD Buru dari Fraksi
PG, DR Junaidy Rupilu, sangat menyesalkan ketidak hadiran Zubair Surnia dkk
ini.
"Dengan
tidak bermaksud mencari pembenaran dan saling menyalahkan, tapi setidaknya para
pemangku kepentingan di negeri ini dapat mengikuti dengan seksama kelanjutan
dari rapat sebelumnya," ucap Rupilu.
Mantan Kepala
Bappeda Buru dan juga Mantan Rektor Uniqbu ini menegaskan, seriusnya perhatian
semua pihak terhadap hak rakyat kecil membuat rapat bersama dewan dengan
mitranya menyita waktu yang cukup
panjang dan harus berhenti/skorsing karena tiba waktunya gelora.
Hanya saat
skorsing dicabut oleh Pimpinan Dewan Iksan Tinggapy SH, namun rapat tak dapat dilanjutkan karena
Kadis Sosial dan mitra tak hadir sesuai waktu yang ditetapkan.
Untuk itu, tegas
Rupilu, Pimpinan Dewan bersikap akan dikeluarkan rekomendasi terkait dengan
ketidakhadirannya.
"Kita patut
berkaca kepada Pimpinan BANK MANDIRI, yang tak dapat mengikuti rapat kerja
hingga selesai karena ada kegiatan kantor yang membutuhkan kehadirannya. Namun
dengan santun beliau dapat menyampaikan dengan segala hormat kepada pimpinan
dewan dan seluruh peserta rapat," ujar Rupilu.
Sebagai mantan
birokrat, Rupilu berharap sikap serupa juga berlaku buat Kadis Sosial. Namun
koordinasi ini sepertinya terputus.
Akibatnya, kata
Rupilu, kebutuhan rakyat pa Galela di Desa Ubung dan lain-lain yang ingin mendapatkan keadilan dan kejelasan
soal data dan validasi data yang valid belum dapat disampaikannya dan
diteruskan kepada Kadis sosial.
"Hingga
rapat dengan PLN selesai kita belum mendapatkan kejelasan bagaimana kelanjutan
dari rapat dimaksud,"sesal Rupilu.
Sampai berita
ini dikirim, Subair Surnia belum dapat dimintai keterangan. Salah satu staf di
Kantor Dinas Sosial mengaku kalau atasannya itu dari pagi sudah keluar kota. Kemudian
wartawan mencoba melacak keberadaan kadisos ini.
Ternyata Zubair
menghindari rapat lanjutan dengan wakil
rakyat di DPRD Buru dengan cara melakukan kegiatan sosialisasi perubahan
bantuan PKH di Kecamatan Airbuaya.
Agar terkesan is
benar-benar lagi melakukan sosialisasi PKH, ada sejumlah penerima PKH dikumpul.
Hanya sayangnya
kegiatan sosialisasi itu tidak melibatkan Bidang Perlinjamsos.
"Yang
dibawa Kabid Resos. Ini tidak sesuai tupoksi," jelas satu staf di kantor
Dinsos.
Staf ini juga
lalu membongkar borok atasannya itu yang tidak melibatkan Bidang Perlinjamsos
dalam kegiatan sosialisasi serupa di kecamatan yang lain.
" Pak Kadis
juga menyuruh Kasubag Perencanaan turun sosialisasi PKH di kecamatan Wailata dan Lolongguba. Padahal ada
sekertaris dan para Kabid. Ini sungguh keterlaluan," sayangkan staf Dinsos
ini. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment