SBT, Kompastimur.com
Mangrove di pantai
tepat di mulut sungai air samboru mulai rimbun kembali setelah mendapat
sentuhan tangan seorang pria paru baya yang diketahui bernama, Yusuf sohilauw.
Walaupun
berjalan tertatih-tatih akibat pengaruh umur, namun dirinya tak pernah menyerah
untuk menanam anakan mangrove, sehingga saat ini, wilayah sekitar mulut dan
bibir sungai Samboru mulai tampak rimbun kembali seperti hutan belukar yang
belum tersentuh tangan manusia.
Dirinya
menghabiskan seluruh waktunya untuk menanam, merawat dan menjaga anakan
mangrove ini dengan sepenuh hatinya.
Saat ditemui Kompastimur.com di Dusun Samboru beberapa waktu lalu, lelaki paru baya ini
mengatakan, dirinya merasa terpanggil untuk menanam mangrove dari puluhan tahun
lalu hingga saat ini.
Rasa kepedulian
ini muncul karena dirinya melihat kondisi Mangrove saat ini tidak seperti 50-an
Tahun lalu yang terlihat rimbun dan lebat. Untuk itu, dirinya berinisitif untuk
mencari anakan Mangrove untuk ditanam kembali walupun sempat mendapatkan
beberapa kendala cuaca laut yang tak bersahabat sehingga membuat sebagian
anakan Mangrove tercabut dan ada yang tidak bisa tumbuh dengan baik.
"Dulu kan
bagus saat beta (saya) masih kecil, beta (saya) terpanggil karena beta( saya)
inginkan mangrove ini seperti dahulu. Cuaca saja yang menjadi kendala," ucapnya
sambil menarik rokoknya dengan pelan.
Ketika ditanya
terkait dengan perhatian atau sentuhan pemerintah, dirinya mengatakan, pernah
mnegajukan projet proposal untuk pengadaan anakan Mangrove namun sampai saat
ini tidak ada realisasinya,namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk
menanam, merawat dan menjaga anakan Mangrove yang telah ditanama puluhan tahun
lalu dan yang ditanama saat ini.
Sampai saat ini,
ribuan anakan mangrove telah ditanam dan telah tumbuh dengan baik sehingga
kondisi mangrove disekitarnya mulai kembali perlahan-lahan seperti dahulu.
"Pernah
ajukan proposal untuk pengadaan anakan tetapi sampai saat ini belum ada
respon," tuturnya.
Pantauan lansung
media ini di area penanaman mangrove yang dilakukan oleh lelaki paru baya
tersebut, tampak terlihat rindang, karena hasil dari tangan dan perhatiannya
telah mengahasilkan tanaman Mangrove yang kini sudah mulai tinggi dan sebagian
masih tampak kecil.
Untuk
mengantisipasi musim ombak, sang pencinta lingkungan ini mulai melilit
potongan-potongan kayu kecil sebagai penahan, sehingga anakan Mangrove tidak
terbawa oleh hantaman ombak.
Pemerintah
mestinya menjadikan karya para pecinta lingkungan ini sebagai contoh sehingga
bisa menggerakan semua kalangan untuk memperhatikan hutan mangrove
disekitarnya. (KT/FS)
Mantap sekali
ReplyDelete