• Headline News

    Saturday, March 30, 2019

    Beda Pilihan Tak Boleh Merusak Persatuan dan Kesatuan


    Oleh Said Moksen Almahdaly 
    Pegiat Demokrasi 

    Sudah 73 tahun Bangsa terus mengalami perkembangan dan kemajuan. Salah satu yang terus mengalami perkembangan adalah sistem demokrasi yang menjadi acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari tahun ke tahun, periode ke periode, sistem demokrasi terus mengalami perkembangan. Demokrasi di Indonesia pun pernah mengalami masa gelap saat rezim Orde Baru berkuasa selama hampir 32 tahun, namun seiring perjalanan waktu, demokrasi mengalami kebangkitan. Singkatnya, bangsa Indonesia saat ini sudah bisa memilih wakil rakyat secara langsung. Bahkan, kini juga dapat memilih pemimpin negara secara langsung di dalam bilik suara. Pemilihan umum atau pemungutan suara langsung untuk memilih presiden dan anggota DPR/DPRD adalah refleksi kedaulatan rakyat. Pemilu secara langsung, merupakan pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan gembira.

    Maka implementasi kedaulatan rakyat itu harus diwujudkan dalam suasana penuh kegembiraan dan memberi kebebasan seluas-luas bagi setiap pemilih untuk menentukan pilihannya. Tentu saja suasana pesta demokrasi yang menggembirakan itu bisa terlaksana jika semua elemen masyarakat mampu mewujudkan suasana kondusif. Pemilihan Presiden dan pemilihan Anggota Legislatif secara langsung selalu menghadirkan konsekuensi berupa perbedaan pilihan. Perbedaan pilihan itu,  yang dikhawatirkan malah merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

    Tetapi, saya optimis akar budaya masyarakat Indonesia dan khussnya provinsi Maluku sudah mengajarkan bahwa beda pilihan bukan masalah yang harus diperdebatkan atau dipertentangkan. Beda pilihan telah diterima sebagai sebuah keniscayaan, karena setiap orang akan selalu punya cara pandang dan penilaian yang tidak sama dengan orang lain, termasuk dengan teman atau dengan ayah-ibu serta anggota keluarga lainnya.

    Pesannya adalah beda pilihan tidak boleh merusak kondusivitas yang sejatinya selalu menjadi kebutuhan semua orang, masa saat ini di mana Pemilu 2019 sudah tak lebih dari sebulan Pemilu bakal terselenggara secara serentak antara pilpres dengan pileg.

    Tahun politik, itulah sebutan masa saat ini yang sudah melewati masa pendaftaran bahkan kampanye baik untuk Pileg maupun Pilpres. Tahun politik 2019 benar-benar harus mencerminkan pesta demokrasi. Seluruh lapisan masyarakat didorong untuk bergembira melaksanakan kedaulatannya memilih wakil rakyat, serta memilih presiden periode lima tahun berikutnya. (Rls/Opini)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Beda Pilihan Tak Boleh Merusak Persatuan dan Kesatuan Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top