Jakarta, Kompastimur.com
Ketua Umum
Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyatakan bahwa
anak- anak di Indonesia berada dalam lingkaran bahaya Narkoba.
Hal itu
dikatakan Arist diselah-selah acara Dialog Interatif dan Simulasi Darurat
Narkoba di kalangan Anak Indonesia yang diselenggarakan Paduan Suara MANNA
bersama Paduan Suara Kategorial Rema dan N-HKBP
Pasar Rebo dibawah Kordinasi Dewan Koinonia HKBP Pasar Rebo, Jakarta
Timur, Senin (25/03/2019).
"Rumah,
sekolah dan ruang terbuka anak dan ruang bermain anak tidak lagi steril dari
bahaya Narkoba. Rumah dan sekolah sudah menjadi sarang dan penyimpanan
Narkoba," kata Arist.
Menurut Arist,
anak- anak pun sudah menjadi sasaran empuk para bandar narkoba.
"Data
menunjukkan bahwa 33 anak Indonesia ditemukan meninggal dunia setiap hari
akibat mengkomsumsi Narkoba. Sementara ditemukan 1.100.000 anak telah
dinyatakan positif menjadi pelanggan Narkoba," tegas Arist.
Sementara itu,
kata dia, Pusdatin Komnas Anak melaporkan bahwa ditemukan 1.500 anak usia
pelajar positif menggunakan Narkoba.
"Itu
artinya anak-anak kita telah di kepung dan berada dalam lingkaran
Narkoba," ujar Arist.
Arist pun
menyebut bahwa ada data yang sangat mengejutkan akhir-akhir ini dimana
ditemukan anak tertidur lelap selama hampir 23 jam di Kabupaten Asahan setelah
mengkomsi permen dan coklat.
Selain itu,
lanjutnya dia, baru-baru ini juga ditemukan jenis narkoba yang di kemas dalam
bungkus merek minuman segar dan kemasan-kemasan bentuk lainnya.
"Lingkungan
sekolah juga ditemukan sudah dijadikan tempat penyimpanan Narkoba sebelum
didistribusikan kepada ana-anak di lingkungan sekolah," tandasnya.
Terkait hal
ini, ia meminta agar para orangtua, guru dan para pemangku kepentingan anak
harus memberikan perhatian extra terhadap perkembangan prilaku dan
perubahan-perubahan prilaku anak di lingkungan rumah dan di lingkungan sekolah.
Sementara
itu, Pendeta Resort HKBP Pasar Rebo-Ressort Pasar Rebo (sebagai uluan-red) Pdt. Leonard Sigalingging dalam sambutannya
selepas menyampaikan doa dan renuangannya mengingatkan dan menyampaikan pesan
pastoralnya kepada seluruh peserta yang hadir terutama kepada anak-anak agar
anak-anak Indonesia khususnya anak remaja dan remaja beserta NHKBP pasar Rebo
tidak mengotori tubuh dengan mengkomsumsi Narkoba dan zat adiktif lainnya dalam
bentuk apapun.
“Karena
menurut pandangan theologia dan alkitabiah bahwa tubuh manusia itu adalah Imagodei yakni ‘segambar dengan Allah
dan kudus adanya’. Oleh sebab itu,
jagalah dan lindungilah dirimu dengan sekuat tenaga dari serangan dan
godaan Narkoba,” katanya.
Dua
Presenter muda sekaligus bertindak sebagai host
Debora Manurung dan Rinka Pasaribu turut memandu Simulasi Anti Narkoba
yang disampaikan Brigjen Pol. Dr. Victor SpB, FICS; DFM.
Simulasi
yang dikemas dalan bentuk penyuguhan data-data visual anak korban Narkoba, dan
dalam permainan sulap mendapat antusias dari seluruh peserta. Seluruh peserta
khususnya anak usia rentang 12-17 tahun sangat bergembira dan antusias
mengikuti seluruh proses acara yang hampir dua jam berlangsung.
"Anak-anak
Indonesia khususnya Anak-anak Remaja dan Pra-Remaja beserta putra dan putri
HKBP Pasar Rebo harus mampu menjaga dan melindungi diri dari segala bentuk
serangan dan godaan narkoba dengan mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan. mengkomsimsi narkoba adalah memperpendek
hidup sementara masa hidup dan masa depan anak masih panjang. Isilah hidup
dengan prestasi”, kata Victor.
Sebab
dengan mengkomsumsi Narkoba bukan saja merugihkan dirimu sendiri, namun juga
keuargamu.
“Oleh
sebab itu, jangan coba-coba narkoba, Gaul Oke, Narkoba No Way”, demikian pesan
yang disampaikan Victor dalam aksi simulasinya dengan penuh keakraban. (KT-Rls-AMS)
0 komentar:
Post a Comment