Namlea, Kompastimur.com
Sebanyak
6.000-an peserta mengikuti kegiatan Millenial Road Safety Festival 2019 (MRSF
2019) yang dilaksanakan Polres Pulau Buru, dipusatkan di Kawasan Simpanglima
(SP5 Namlea) pada Sabtu pagi (02/03).
Kegiatan
Festival keselamatan bekendaraan itu diawali dengan jalan santai bersama,
ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky
Purnama Kertapati, kemudian dilanjutkan dengan aba-aba star dengan mengibar
bendera kotak hitam-putih oleh Bupati Buru, Ramly Umasugi.
Humas Polres
Pulau Buru mencatat, sebanyak 6.623 peserta larut dalam jalan santai di
pagi.Peserta paling terbanyak berasal dari kaum millenial anak SMA/SMK/Madrasah
Aliyah.
Bupati Buru,
Wabup Amostofa Besan, Kapolres, Dandim Letkol Inf Syarifudin Azis P, ketua
Pengadilan Namlea, Ketua KPU Buru, Wajapolres , para pimpinan OPD juga ikut
hadir memeriahkan festival tersebut.
Dari unsur
Forpimda, yang tidak terlihat hanya Kepala Kejaksaan Negeri Buru, Nelson Butar
Butar. Dalam banyak kesempatan dan banyak acara di Kabupaten Buru, oknum
pejabat ini jarang terlihat hadir bersama forpimda lainnya.
Anggota
kepolisian, anggota TNI, ibu Bhayangkari, ibu Persit, bahkan anak SD juga ikut
ambil bagian dalam aksi jalan santai.
Setelah jalan
santai kurang lebih lima kilometer, peserta kembali berkumpul di SP5. Kemudian
acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi millenial , diucapkan oleh Bupati
dan forpimda dari atas panggung dan diikuti ribuan peserta.
Dalam kesempatan
itu, Sahulatu salah seorang sopir oto
yang terlihat berjalan pincang juga ikut naik ke panggung acara.
Ia mengisahkan
kecelakaan lalulintas yang dialaminya akibat kelalaian. Mengendarai kendaraan
dalam keadaan mengantuk, sehingga menabrak pohpn kelapa.
Ia cedera, menderita
luka-luka, kaki patah. Kemudian masuk rumahsakit.
Untung nyawanya
tertolong.Tapi patah kakinya meninggalkan cacad permanen dan berjalan pincang.
Ia menghimbau
kepada kaum millenial agar lebih mengutamakan keselamatan diri di jalan raya.
Sementara itu,
Kapolres dalam kesempatan itu menjelaskan,
kegiatan MRSF merupakan bagian
dari program pemerintah dan Polri dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari
kejadian-kejadian kecelakaan lalulintas
Akui kapolres,
kalau di Indonesia termasuk juga di Pulau Buru
merupakan penyumbang terbesar bagi anda kematian yang ada di wilayah
Republik Indonesia.
Paling banyak
menjadi korban adalah kalangan berusia 17 sampai dengan 35 tahun.
"Oleh
karena itu maka dipandang perlu untuk memberikan sosialisasi kepada rekan-rekan,'ucap
Ricky.
Kata Ricky,
keselamatan diri di jalan raya itu penting dan kaum millenial hatus
mengutamakan hal itu.
Ia dan bupati
dan juga dandim yang berada di atas pangggung kelak akan berhenti daro jabatan
dan calon penggantinya ada di antara kaum millenial."Dharapkan bagi
rekan-rekan khususnya kalangan pelajar dapat menjaga keselamatannya dan selalu
tertib dalam berlalulintas,"pesan kapolres di hadapan kaum millenial.
Pada kesempatan
yang baik itu, Ricky terus menghimbau
kepada kaum millenial, selain bersenang-senang mulai dari sekarang marilah
tanamkan di dalam diri mereka untuk membangun karakter sebagai calon generasi
penerus bangsa.
Salah satunya
dengan cara tertib berlalulintas agar akan mampu berbuat lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Sedangkan bupati
saat didaulat membrrikan sambutan memanfaatkan kesempatan itu fengan berterimah
kadih kepada kepolisian yang turun tangan langsung menyadarkan kaum millenial
agar mau tertib berlalulintas, sehingga akan mampu menekan resiko kecelakaan di
jalanan.
Kegiatan
festival yang betlangsung hingga menjelang siang hari itu turut diisi dengan
hiburan artis dangdut dan lagu-lagu Ambon.
Juga diselingi
dengan bagi-bagi bingkisan door price kepada peserta jalan santai.
Ada puluhan
orang yang hanya mendapatkan hadiah hiburan berupa helm, raket anti nyamuk. Ada
puluhan orang yang mendapat handphone.
Sementara
beberapa peserta mendapat kulkas, sepeda, dan hafiah utama satu buah motor
bebek. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment