Namrole, Kompastimur.com
Proyek Jembatan
Tambatan Perahu milik Dinas Perhubungan Kabupaten Buru Selatan yang berlokasi
di Desa Lektama Kecamatan Namrole disinyalir tidak kenah sasaran dan mubasir.
Diketahui,
jembatan tambatan perahu milik Dinas Perhubungan Kabupaten Buru Selatan dibangun
diawal tahun 2018 dan rusak parah akibat hantaman ombak.
Selain itu, masa
pemeliharaan proyek tersebut berakhir pada Oktober/Nopember 2018 lalu, dan baru
diselesaikan Januari 2019 ini.
Salah satu
pekerja proyek yang tidak mau sebut namanya kepada wartawan di lokasi proyek,
desa Lektama, Kecamatan Namrole mengatakan, pembangunan jembatan ini tidak ada
perahu nelayan yang bersandar, tetapi lebih memilih berada di pantai atau di
tengah laut.
"Dibangun
jembatan ini untuk apa, tidak ada perahu yang sandar. Lihat saja perahu banyak
yang di pantai, tidak ada di jembatan," ujar pekerja ini, Rabu (30/1).
Ditanya siapa
nama bosnya yang memiliki proyek ini, pekerja ini mengaku tidak mengetahui nama
yang sebenarnya.
Kepala Dinas,
Sukri Muhammad yang dikonfirmasi di kantornya yang berada di Kantor Bupati lama
tidak berada di tempat. Kepada media ini, ada tiga orang staf mengatakan bahwa
pimpinan mereka sedang berada di Ambon.
"Pak kadis
tidak ada. Pak kadis ada berangkat ke Ambon;" jawab mereka.
Ditanya tujuan
ke Ambon dalam rangka apa, jawab mereka bahwa ada salah satu keluarganya yang
sakit. (KT/05)
0 komentar:
Post a Comment