SBT, Kompastimur.com
Benedikta Yanubi, salah satu Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), diduga
dikeroyok oleh sekelompok orang tepatnya di Desa Lorwembun Kecamatan
Kormomolin.
Menyikapi hal
tersebut, Panwalsu Bula Lewat Kordiv SDM, M. Yusran Rumain angkat bicara,
Selasa (26/02) di Bula.
Dirinya
mengatakan, selaku lembaga pengawasan yang memiliki rasa solidaritas antar
sesama dalam satu lembaga, pihaknya mengecam keras tindakan pengeroyokan
terhadap korban salah satu pengawas Pemilu, Benedikta Yanubi, yang terjadi
pada Senin 25 Februari 2019.
Selain itu,
pihaknya siap menggelar aksi sebagai bentuk solidaritas terhadap korban.
"Kami
mengecam keras tindakan pengeroyokan ini dan Kami mohon dukungan dalam bentuk
aksi solidaritas sesama pengawas pemilu," tegas Rumain.
Lebih lanjut
ditambahkan, tindakan kekerasan terhadap korban (Benedikta Yanubi) Pengawas
Desa Lorwembun, diduga dilakukan oleh keluarga tersangka kasus pidana pemilu yang
sementara diproses pada sentra Gakkumdu MTB.
Bahkan dirinya
menilai, tindakan ini adalah upaya yang tersusun secara sistematis untuk
melemahkan penegakkan Hukum Pemilu di Daerah tersebut.
Untuk itu,
pihaknya mendesak Kapolres MTB, agar segera melakukan proses Hukum terhadap
terduga pelaku pengeroyokan sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena
dirinya menilai, tindakan tersebut merupakan upaya menghalang-halangi
penegakkan keadilan Pemilu serta mencederai harkat dan martabat lembaga
pengawas Pemilu.
"Kapolres
MTB segera memproses pelaku sesuai ketentuan UU serta dihukum sesuai
dengan perbuatannya. Ini upaya menghalang-halangi Penegakan Keadilan
Pemilu bahkan mencederai harkat dan martabat Lembaga Pengawas,"pintanya
Dirinya
berharap, pihak Polres MTB harus mengusut kasus dugaan pengeroyokan ini sampai
tuntas, serta bisa mengungkap, aktor-aktor intelektual dibalik dugaan
pengeroyokan ini. Bahkan diduga kuat tindakan ini dilakukan sebagai aksi
melemahkan penegakan hukum pemilu di MTB.
“Kami minta
Kapolres menyelidiki aktor-aktor dibalik dugaan penganiyaan ini karena ini
upaya pelemahan Pengawasan pemilu,” tegasnya. (KT/FS)
sesuai dari info bawaslu korban adalah perempuan, yang benar perempuan atau laki-laki
ReplyDelete