Namlea, Kompastimur.com
Kapolda Maluku,
Irjen Royke Lumiwa menegaskan, polisi yang hidup di jaman millenial harus lebih
baik.
Kapolda Maluku,
Irjen Royke Lumiwa menegaskan hal itu saat meluncur aplikasi Index Kepuasan
Masyarakat (IKM) di Mapolres Pulau Buru, Minggu pagi (17/2).
Menurut Kapolda,
IKM ini baru diterapkan di Maluku dan Polres Pulau Buru yang pertama.
Ia berharap agar
IKM ini bisa dikembangkan di seluruh Polres di jajaran Polda Maluku.
"Anggaran
tidak terlalu besar, hanya beli komputer dan sistem software saja," papar
Kapolda.
Dijelaskan,
dengan menerapkan IKM, Polres Pulau Buru semakin membuka diri dan akan dinilai
oleh masyarakat. "Silahkan masyarakat menilai, apakah saya jalan miring
miring, mata manganto, atau bicara tidak jelas, atau suka minta minta, atau
suka main tampeleng, arogan. Silahkan menilai," tanggap kapolda.
Karena itu,
kapolda turut mengingatkan bawahannya agar selalu berperilaku baik .Berhati
hati bertutut kata, berucap, dan bertingkah laku. "Sekarang sudah pakai
IKM, mereka akan menilai apa adanya.Jangan main main," ingatkan kapolda.
Sekali lagi
diingatkan, kalau sudah berani membuka diri, transparansi, maka bawahannya juga harus siap.Tidak boleh macam-macam.
Agar tidak boleh
lagi ada oknum polisi yang suka arogan, main tampeleng, tidak ada salah berkata
kasar, melayani tidak dengan sopan, sambl periksa orang isap rokok atau main
main hp." Masyarakat akan menilai. Dia akan menilai ooo begitu, dia akan
kasih nilai nol," tandasnya.
Menyoal lebih
lanjut tentang penilaian, kapolda mengatakan, setiap pribadi polisi juga harus
bisa menilai diri sendiri. Polisi juga
dinilai oleh pimpinan.
Selain pimpinan,
kita juga dinilai oleh masyarakat.Dinilai juga oleh Tuhan kita. Kita mau lari
basambunyi di mana? Perbuatan curang mau sambunyi di mana Tuhan pasti
tahu," wanti-wanti kapolda.
Kapolda lalu
mencontohkan ulah beberapa gelintir oknum polisi tempo dolo yang suka memeras
pemilik toko dan pemilik perusahan.
Konon katanya,
oknum ini datang ke toko dan perusahan lalu menakuti. Saat ditawari nadi
bungkus, bilang sudah makan.
Dikasih rokok,
katakan tidak merokok. Lalu pemiliknya mengasih duit.
Ternyata
terakhir tiga pemberian itu diambil semua. "Rupanya yang punya perusahan
ini tahu, lalu di kasih duit. Ternyata duitnya diambil, nasi bungkusnya diambil
dan rokoknya dibawa pulang juga," urai kapolda.
Kapolda
menghendaki, contoh oknum polisi kotor tempo dolo itu tidak boleh terjadi di
jaman millenial ini. Polisi millenial harus lebih baik.
" Itu
polisi dolo, sekarang kita di jaman millenial.Kita lebih baik lah.Saudara
saudara ini kan hidup mati di polisi.Tiada kata lain, kita mengabdi.Tribhakti
sudah mengatakan berbakti kepada nusa dan bangsa.Sekarang kita di Maluku jadi
mengabdi untuk Maluku,"gugah kapolda.
Kapolda bersama
Pangdam Pattimura Letjen TNI Marga
Taufik melakukan kunjungan bersama ke Namrole dan Namlea sejak Jumat lalu
(15/2).
Setelah bertemu
pejabat di Pemkab Bursel, rombongan kapolda dan pangdam bertolak dari Namrole
menuju Namlea pada Sabtu pagi (16/2)dengan bersepeda santai.
Makan siang di
Waeapo, rombongan teruskan perjalanan menuju Namlea dan tiba sore menjelang
magrib.
Usai Magrib,
rombongan dijamu makan malam oleh bupati Ramly Umasugi di Villa Nusantara,
milik Fredy Hongdiyanto.
Kegiatan
berlanjut Minggu pagi dan rombongan kembali ke Ambon usai makan siang.
Selama berada di
Namlea, Kapolda juga mengutarakan keinginannya membantu promosi pariwisata
Maluku dan Kabupaten Buru kepada wisatawan. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment