(Aru Karel Huwae) |
Aru, Kompastimur.com
Kepala Badan
Kepegawaian, Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Kepulauan Aru Karel Huwae mengatakan, sampai saat ini Kabupaten Aru belum
mendapatkan jadwal untuk menerima Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) walaupun sudah ada informasi kalau bulan
February akan ada penerimaan.
Sehingga dirinya
meminta para pencari kerja untuk tetap bersabar dan mengikut informasi yang
resmi.
“P3K atau
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja menurut PP 49 tahun 2018 diangkat
selama 1 tahun dan kemudian di perpanjang kembali. Untuk proses P3K sama saja
dengan sistem rekrutmen CPNS dimana harus ada pengusulan formasi, setelah
penetapan formasi baru membuka pendaftaran,” Kata Huwae kepada media ini Jumat
2 Februari 2019 saat ditemui di ruang kerjanya.
Sambung Huwae,
sistem seleksi dengan memakai CAT, tetapi fasilitas UNBK miliki Kementerian
Pendidikan yang sudah ada di sekolah.
“Untuk seleksi
tahap 1 Januari peruntukan untuk eks K2, penyuluh Pertanian, serta rekrutmen
tenaga dosen di perguruan tinggi negeri. untuk Kabupaten Kepulauan Aru Karena tenaga
eks K2 tidak ada dan perguruan tinggi baru juga tidak ada maka hanya di peruntukan
untuk penyuluh pertanian.
" Kepulauan
Aru hanya untuk penyuluh pertanian untuk P3K tahap satu" kata Huwae.
Huwae kemudian
membeberkan hasil rapat Di Batam antara para Bupati/Walikota seluruh Indonesia
di Batam dimana dalam pertemuan tersebut para bupati berharap agar mekanisme
pembayaran gaji harus di bebankan oleh APBN bukan lagi dibebankan daerah, atas
usulan tersebut Direktur ASN KEMENPAN-RB berjanji akan membicarakannya ditingkat
kementerian baru sama-sama di putuskan.
Selain itu,
terkait pegawai honorer, Pemerintah Pusat meminta kepada seluruh kabupaten/Kota
agar secepatnya menyeselesaikan pegawai honorer dalam jangka waktu 5 Tahun.
Kalau tidak maka jangan kaget kalau ada yang nanti di rumahkan.
Huwae berharap hal
ini jangan sampai terjadi di Kabupaten Kepulauan Aru mengingat jumlah honorer
di kabupaten Aru nyaris tersentuh diangka 3000 orang.
“Semoga tidak terjadi di disinilah karna honorer kita
hampir 3000 orang,” ungkap Huwae. (KT/Dedi)
0 komentar:
Post a Comment