Singapura,
Kompastimur.com
Sebanyak 59
investor, perusahaan venture capital dan komunitas pelaku usaha rintisan
(startup) menghadiri forum diskusi “Indonesia 101 : The State of Indonesia
Digital Ecosystem” bersama Dubes RI Singapura Ngurah Swajaya, Co-Founder East
Ventures, Willson Cuaca dan Chia Hock Lei, Ketua Asosiasi Fintech Singapura di
Indonesia Showcase, di KBRI Singapura,
Kamis 21 Februari 2019.
Memanfaatkan
Showcase Indonesia, semacam co-working space dan permanent display produk
Indonesia, Dubes RI Singapura, Ngurah Swajaya membuka diskusi dengan
menyampaikan potensi ekonomi digital Indonesia yang saat ini masih terbesar di
ASEAN dengan 4 tech unicorn dari hanya sekitar 7 di ASEAN.
Dubes Ngurah
juga mengundang venture capital (VC), pelaku usaha rintisan dan investor untuk
berpartisipasi di Regional Investment Forum, 11 Maret di Jakarta dan menjajagi
peluang berinvestasi bidang ekonomi digital di Indonesia.
Kreativitas dan
talent muda Indonesia merupakan motor utama tumbuhnya 4 unicorn asal Indonesia
yang dikembangkan usaha rintisan anak bangsa yang saat ini memiliki valuasi
ekonomi di atas US$ 1 milyar.
“Selain itu komitmen Pemerintah Indonesia yang kuat untuk
meningkatkan kondisi yang kondusif, khususnya “ease of doing business” untuk
investasi dan ekosistem yang menunjang investasi di sektor startup dan ekonomi
digital,” ucap Ngurah.
Pernyataan Dubes
Ngurah, diperkuat oleh testimoni Willson Cuaca yang sudah berinvestasi dan
berpartisipasi untuk tumbuh kembangnya beberapa usaha rintisan di Indonesia,
termasuk beberapa unicorns sejak tahun 2010.
“Indonesia
memiliki ekosistem yang sangat baik untuk pengembangan startup yang
berkesinambungan, bukan saja karena banyaknya persoalan yang dapat diperbaiki
dengan aplikasi digital, namun juga merupakan pasar yang menjanjikan diikuti
dengan pertumbuhan SDM yg baik dan regulasi yg semakin menguntungkan bagi
pelaku usaha”, ujarnya.
"Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di ASEAN yang sangat menarik
pada saat ini dan kedepannya”, lanjutnya.
Beberapa
unicorns Indonesia bahkan telah merambah ke negara-negara ASEAN dengan
memanfaatkan Komunitas Ekonomi ASEAN dengan lebih dari 600 juta penduduk.
Hadir dan juga berbicara
Ketua Asosiasi Fintech Singapura, Chia Hock Lai, yang akan segera launching
coding school untuk fintech dan blockchain. Kegiatan ini juga dihadiri
pengelola Nongsa Digital Park, President dari Citramas Group, Kris Wiluan, CEO
Glexindo, Hadi Lee, beserta beberapa venture capital, investor dan startup asal
Singapura.
Jumlah investasi
Singapura ke Indonesia selama tahun 2018 mengalami kenaikan realisasi investasi
sebesar 9.1%, atau sebesar USD 9.2 miliar, dan hal ini kembali menempatkan
Singapura investor terbesar bagi Indonesia.
Ketua Asosiasi
Fintech Singapura, Chia Hock Lai juga menyampaikan testimoninya dalam
berinvestasi di Indonesia, saat ini yang bersangkutan sedang merintis pembukaan
sekolah coding bekerjasama dengan pelaku usaha asal Indonesia.
Berbicara di
depan calon investor lainnya Chia Hok Lai menyampaikan keyakinannya bagi para
investor untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengapresiasi kerjasamanya
dan dukungan KBRI Singapura selama ini.
“Untuk tahun
2019 kami berkomitmen untuk meningkatkan investasi kita di Indonesia khususnya
di bidang Pendidikan, karena perkembangan ekonomi digital yang begitu pesat
kita memerlukan talenta talenta baru” paparnya.
“Kita juga
memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan komunitas startups dan jiwa
entrepreneurship di Indonesia” tambahnya.
Dubes RI
Singapura mengundang seluruh investor dan startup Singapura yang hadir dalam
sebuah misi bisnis sekaligus menghadiri kegiatan Regional Investment Forum
(RIF) yang akan dilakukan pada tanggal 10-13 Maret 2019, oleh BKPM RI di
Jakarta, sebanyak 25 perlaku usaha telah menyatakan minatnya untuk menghadiri
kegiatan tersebut.
Sebagai side
event, tim diplomasi ekonomi juga akan menyelenggarakan side eventa untuk
jajagi oeluang investasi bidang ekonomi digital di sela-sela RIF, tangga 11
Maret 2019.
Dubes Ngurah,
juga menyatakan bahwa tim diplomasi ekonomi KBRI Singapura siap memfasilitasi
VCs untuk berkunjung dan bertemu dengan startups asal Indonesia hingga
konsultasi terpadu seperti match-making, penjelasan mengenai taxation
regulation hingga labour consultation, guna mendorong keputusan investasi para
VC yg lebih cepat untuk memanfaatkan momentum investasi di bidang usaha digital
di Indonesia. (KT/Rls/KBRI Singapura/Pensosbud/Ekonomi)
0 komentar:
Post a Comment