SBT, Kompastimur.com
Para Buruh Truk
yang merasa dirugikan oleh pihak perusahaan, PT.Azrel Perkasa milik Bos tanjung
akhirnya turun jalan bersama KNPI SBT. Aksi Demonstrasi tersebut berlansung di
Bula, pada Senin (25/02)
Para Buruh truk
yang merasa dirugikan tersebut mulai melakukan Demonstrasi dalam Kota Bula
sebelum menuju ke Kantor DPRD SBT. Para Demonstran yang didampingi oleh KNPI
SBT dibawah kepemimpinan Rusdi Rumata ini melakukan orasi didepan Kantor DPRD sebelum
diarahkan menuju ruang rapat DPRD SBT untuk beraudensi.
Dalam Gerakan
tersebut, para Demonstran menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya, 1.
Perusahaan Batu pica PT Azrel Perkasa milik Bos tanjung tidak membayar upah
pengangkutan ratusan sopir truk sehingga Rakyat dirugikan ratusan juta, 2.
Meminta kepada DPRD SBT untuk segera memanggil pihak perusahaan, terutama
perusahaan batu pecah milik Bos tanjung yang selain tidak membayar hak2
rakyat/para sopir,ia juga memberhentikan pekerja lokal dan lebih memberdayakan
pekerja dari luar Daerah dan mendiskriminasi anak daerah, 3. Kami menolak
perusahaan yang mendiskriminasi anak Daerah dan mendatangkan pekerja dari luar.
Olehnya itu, kami meminta kepada DPRD SBT untuk segera mengevaluasi semua
perusahaan yang beroperasi di SBT tanpa terkecuali dan lebih khusus perusahaan
Batu pecah milik Bos tanjung yang dengan nyata-nyata mendiskriminasi anak
Daerah, 4. Mendesak kepada Pemda untuk segera mencabut izin operasi PT Azrel
Perkasa, 5. Apapun perusahaan yang masuk di Bula jika tidak memberdayakan
masyarakat lokal maka sebaiknya perusahaan itu diberhentikan dn dicabut
izinnya.
Aksi yang
diikuti oleh puluhan truk ini berjalan dengan baik, aman dan tertib. Setelah
lama berorasi didepan kantor DPRD SBT, mereka kemudian diajak masuk untuk
beraudens. Rapa tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD SBT, Abdullah
Kelilauw, yang didampingi oleh Ketua Komisi C DPRD SBT, Arobi Kelian, serta
Anggota DPRD lainnya Risman Sibualamo, Halik Rumalowak, Sekretaris Komisi A,
Jazali Keliwar, Indra Aldiansyah, Bunyamin tjiu, Usman Syarif, Abdul Mudamir
Rumaday.
Sampai berita
ini dipublikasikan, pihak perusahaan belum dapat dikonfirmasikan terkait dengan
aksi demonstrasi tersebut. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment