Jakarta, Kompastimur.com
Tim Relawan
Bersatu (TRB) dan Sinergi Nawacita Indonesia (SNCI) baru-baru ini
melakukan konsolidasi dan pertemuan guna membahas hal strategis dibidang
pertanian. Pertemuan itu membahas masalah ketahanan dan kedaulatan pangan yang
dititikberatkan pada sektor tanaman padi, palawija, sayuran dan buah-buahan dan
tanaman keras.
Teristimewanya,
dari berbagai pertemuan itu, TRB dan SNCI lebih memfokuskan peningkatan hasil
panen pada tanaman padi.
Ketua umum SNCI,
Dr.RM. Suryo Atmanto MBA.MRE menjelaskan, konsolidasi SNCI dan TRB dipandang
perlu guna menyelaraskan langkah-langkah kedepan serta mengevaluasi kinerja
yang telah berjalan selama ini.
Suryo Atmanto
menyebut, akan membawa dan melaporkan setiap hasil Demontration Plot atau Demplot
pertanian yang telah dilakukan selama ini terhadap berbagai jenis tanaman baik
tanaman muda maupun tanaman keras kepada presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Terlebih
untuk melaporkan peningkatan hasil panen padi yang sangat menggembirakan dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas produksi tanaman diatas 50 persen,"
kata Suryo Atmanto dalam keterangan kepada wartawan Sabtu (26/1/2019).
Lebih lanjut
dirinya menjelaskan, dengan langkah ini mudah-mudahan menjadi masukkan bagi
pemerintah guna mendorong tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
serta tercapainya ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Dengan
hasil Demplot yang sangat baik ini kami yakin kedaulatan pangan pasti
terbukti," demikian Suryo Atmanto menandaskan.
Sementara itu,
Sekretaris Jenderal (Sekjend) SNCI yang juga menjabat Sekjend TRB H Ayep Zaki
S.E. menyatakan, apa yang telah ditempuh selama proses Demplot pertanian
selama hampir 2 tahun ini telah membuktikan kemampuan peningkatan hasil panen
di semua jenis tanaman.
Menurut Zaki,
ini merupakan satu anugerah dan karunia dari sang pencipta kepada bangsa
Indonesia guna membuktikan harapan dan cita-cita tercapainya swasembada pangan
dan kedaulatan pangan.
"Untuk itu
kami dari SNCI dan TRB tak akan berhenti untuk menginformasikan kepada seluruh
masyarakat Indonesia tentang pentingnya percepatan peningkatan pendapatan hasil
pertanian," terangnya.
Masih menurut
Zaki, dengan penerapan teknologi nutrisi esensial Saputra diberbagai daerah
seperti di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku terbukti ada
peningkatan hasil panen diatas 50 persen dan pada tanaman tertentu ada yang
mencapai peningkatan diatas 60 persen.
"Ini sangat
luar biasa. Bahkan baru-baru ini kami mendapat laporan dari tim penyuluh
pertanian yang berada dilapangan bahwa bukan saja panen yang meningkat, tetapi
tanaman yang menggunakan nutrisi esensial Saputra mampu bertahan terhadap
serangan hama. Sehingga mampu menekan penggunaan racun atau pestisida,"
pungkasnya. (KT/W/Rls)
0 komentar:
Post a Comment