Bursel, Kompastimur.com
Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Namrole, Buru Selatan (Bursel), provinsi Maluku hingga kini masih
dijabat oleh Sabaha Pattah yang bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
masih dipertahankan menjabat Direktur karena diduga untuk mengamankan proyek
pembangunan rumah sakit yang sedang dikerjakan saat ini.
Hal itu
disanpaikan salah satu pemuda Bursel, Ahmad Loilatu kepada wartawan di Namrole,
Kamis (10/1/2018).
"Saya menduga,
Direktur RS Namrole masih dipertahankan karena proyek pembangunan rumah sakit
yang sedang dikerjakan dari tahun kemarin sampai sekarang," ujar Loilatu.
Menurutnya,
jabatan Direktur RS itu harus seorang dokter yang memimpin para dokter.
"Kita lihat
saja, tahun kemarin ada beberapa dokter ahli dari pemerintah pusat yang
mengabdi di pemerintah Busel, dan beberapa orang tidak mau lagi perpanjang
kontraknya, satu alasan karena direktur bukan seorang dokter," jelasnya.
Loilatu
mencontohkan, RSUD di Kota Ambon dan RSUD Tulehu, katannya dua RS ini dipimpin
oleh seorang dokter, bukan ASN yang bukan dokter.
"Saya
sangat prihatin RSUD Namrole dipimpin oleh yang bukan dokter. Hal ini menjadi
pertanyaan di masyarakat, apakah karena pengamanan proyek yang sedang di
kerjakan?," ucapnya penuh tanya.
Loilatu berharap
kepada Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa yang dalam waktu dekat ini akan
melakukan pelantikan kepada para pejabat Esolon III dan IV jabatan Direktur
RSUD Namrole adalah seorang dokter.
"Informasi,
akan pelantikan pejabat esolon dua dan tiga dalam minggu-minggu ini. Saya
berharap jadi pertimbangan bupati untuk mengangkat jabatan direktur rumah sakit
seorang dokter," harapnya.
Loilatu
mengkuatirkan sejumlah dokter ahli yang ada saat ini tidak lagi mahu perpanjang
kontrak mereka.
"Kami
kuatirkan dokter yang ada saat ini tidak mahu diperpajang kontraknya lagi
karena tidak mau diperintah oleh atasan yang dari segi kualifikasi
pendidikannya di bawa mereka," tutupnya. (KT/06)
0 komentar:
Post a Comment