Alwi La Masinu Ketua "Forapo" |
Ternate, Kompastimur.com
Ketua Forum
Akademisi Pulauan Obi (FORAPO) Maluku Utara, Alwi La Masinu, MT menilai PT.
Harita Group dan anak perusahahan yang beroperasi di pulau Obi, desa
Kawasi telah melakukan eksploitasi nikel
laterit di duga tidak memberikan manfaat yang postif bagi masyarakat setempat.
Bagaimana tidak?,
nampak terlihat secara fisik, baik dari segi sosial, ekonomi, kesehatan dan
pendidikan, seperti yang terjadi saat ini, Kepulauan Obi terlihat masih
tertinggal jauh dan ini menandakan bahwa
PT. Harita Group dan anak perusahannya tidak serius untuk memajukan Kepulauan
Obi.
"Semua ini
menjadi pertanyaan yang sangat mendasar, dimana letak keberhasilan PT. Harita
Gorup dan anak perusahannya untuk Kepulau Obi, dampak positif bagi masyarakat
disana juga tidak ada,” ucap Alwi La Masinu Ketua FORAPO dan juga Akademisi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Kota Ternate,
Sabtu (26/1/2019).
Sementata
keberadaan Smelter PT. Harita Group yang di buat tidak jauh letaknya dengan
pemukiman warga Desa Kawasi cukup mengkhawatirkan.
“Hal ini sangat
berpengaruh terhadap aspek kesehatan masyarakat desa Kawasi dan desa-desa
tetangga lainnya. Misalnya pengaruh kesehatan yang di timbulkan akibat dari
menghirup udara lepas yang terkombinasi dengan debu dari tanah nikel laterit
yang berasal dari kegiatan-kegiatan industri pertambangan yang di keluarkan
melaui suhu/asap,” ujarnya.
Lanjutnya, pada
musim panas ketika alat-alat berat beroperasi akan menyebabkan sesak napas
(ISPA) yang kini sering terjadi dan dialami oleh warga setempat.
“Permasalahan
lingkungan ini berdampak negatif, dan
mulai di rasakan ketika saat terjadinya
musim hujan yang menyebabkan terjadinya aliran air permukaan (run off) ketika
melewati sungai-sungai kecil dan mengalir ke laut sehingga menyebabkan perubahan warna air
menjadi merah karat. Ini masalah besar dan harus segera disikapi oleh semua
pihak,” tegasnya. (KT/MS)
0 komentar:
Post a Comment