Namlea, Kompastimur.com
Masyarakat Desa
Hatawano, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru telah melaksanakan pengocorakan 5
buah leher kuba Masjid Syamsi Dhuha di Desa Hatawano Petuanan Tagalisa
(Rensaf), Sabtu (26/01/2019).
namun, Mesjid tersebut masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan yang belum rampung.
Pengocoran
masjid bukan saja dilakukan orang-orang dewasa saja, tetapi antusias anak-anak
juga, baik SD, SMP, maupun anak SMA yang adalah putera-puteri di Desa Hatawano.
Anak-anak ini berniat untuk bagaimana masjid sebagai rumah ibadah bisa cepat
selesai, agar bisa dipergunakan.
Pantauan media
ini, pekerjaan pembangunan Masjid Syamsi Dhuha tersebut melibatkan 4 (empat)
Kepala Soa Adat, yakni Soa Warhangan, Waikibo, Luhu dan Ureng. Masyarakat Desa
Hatawano di Sabtu, 26 Januari 2019 lalu, sama-sama mengerjakannya.
Sebelum
pekerjaan pengocoran dimulai pada malam hari, hol dilakukan taradisi adat
seperti manari selama satu malam, dan besok sebelum pekerjaan dilakukan
terlebih dulu melakukan taradisi dulang adat dari masing-masing Soa.
Soa Warhangan
mengeluarkan dulang adat. Ketika dulang adat keluar dari Rumah Soa menuju
masjid, dilakukan tradisi cakalele. Kepala Soa dan para orang tua serta
anak-anak bermarga mengantarkan Dulang Soa. Begitu juga dengan Soa Waikibo, Soa
Luhu, dan Soa Ureng.
Mesjid Hatawano
mempunyai 5 kuba. Satu kuba induk besar dan 4 kuba kecil. Empat buah kuba
melambangkan empat soa yaitu, Soa Warhangan, Soa Waikibo, Soa Luhu, dan Soa
Ureng.
Soa yang sudah
terbentuk sejak dulu di Pulau Buru memiliki 10 petuanan (rensap) Petuaan
Tagalisa merupakan ibukota di Hatawano, petuaaan Leisela ibukota Wamlana,
petuaan Liliali ibukota Jikumerasa, petuaan Kayeli ibukota Kayeli, petuanan
Fogi ibukota Fogi, petuanan Waisama, petuaanan Misirete dan Ambalau Pulau Buru
ada 12 Raja. Ada beberapa rensap yang hilang.
Petuanan
Tagalisa (rensap) memiliki 5 desa yaitu, Desa Hatawano, Desa Namsina, Desa
Wailihang, Desa Waprea, Desa Waipoti dan ada beberapa dusun di arial adat
petuaanan Tagalisa. Setiap petuaan dikomandoi satu orang Raja. Petuaanan
Tagalisa Raja berkedudukan di Desa Hatawano sejak dulu.
Peletakan batu
pertama Masjid Syamsi Dhuha di Desa Hatawano sejak tahun 2013 enam tahun sudah
berlalu, masjid tak kunjung selesai akibat persoalan dana. Pekerjaan masjid
Hatawano sudah menelan dana sebanyak Rp.2 milir lebih, merupakan sumbangan
terbesar Bupati Buru Ramly I. Umasugi, S.Pi.MM berupa tegel/keramik 900 dos,
besi, semen serta uang tunai merpakan sumbangan secara pribadi.
Ucapan trima
kasih dari masyarakat Desa Hatawano kepada Bupati Buru, Ramly I. Umasugi yang
sudah memberi perhatian pembangunan masjid di Desa Hatawano. Pemda Buru sendiri
menyumbang Rp.100 juta di 2013, di tahun 2015 Rp.45 juta, di 2017 Rp.50 juta dan
di 2018 sebesar Rp.100 juta, serta 2019 ini sebesar Rp.75 juta. Total sumbangan
Pemda Buru senilai Rp.370 juta.
Sumbangan dari
Pemda Provinsi Maluku melalui Bagian Kesra sebesar Rp.150 juta di 2018,
sedangkan di tahun 2015 sebesar Rp.25 juta. Pada Lebaran 2014, masyarakat Desa
Hatawano mencari dana di Namlea.
Awal mendapatkan
dana sebesar Rp.136 juta. Diusahakan bantuan dana juga di Desa Wamlana sebesar
Rp.21 juta, di Desa Waimangit sebesar Rp.27 juta. Sumbangan Kabag Keuangan
Kabupaten Buru, Moh Hurry sebesar Rp.10 juta, sumbngan ibu Hj. Eta Hentihu
Rp.10 juta, sumbangan PT.Teguh, Dana Desa Hatawano tahun 2018 untuk masjid
sebanyak Rp.180 juta, dana dari Jakarta sebanyak Rp.30 juta, PT.PLN Ambon
sebesar Rp.10, juta.
Bantuan pintuh
jendela masjid secara pribadi dari Wabup Buru, Amustofa Besan, SH dan ada
beberapa sumbangan dari para donatur berupa semen, besi, batu pica, dan pasir
untuk pembangunan Masjid Syamsi Dhuha Desa Hatawano. Pesanan kuba mesjid dari
PT.Anugra Kuba Indonesia di Kediri-Jatim. Pihak perusahan datang angsung ke
lokasi pembangunan mesjid untuk melihatnya, sekaligus melakukan kontrak dengan
Panitia Pembangunan Masjid tersebut dengan harga untuk pembelian 5 buah kuba
sendiri senilai Rp.500 juta.
Menurut
Tasijawa, Masjid Syamsi Dhuha Hatawano masih butuh dana sekitar satu miliar
dalam rangka penyelesayan pekerjaan masjid dimaksud. Masjid ini merupakan masjid
petuanan Tagalisa (Rensap). (KT/09)
0 komentar:
Post a Comment