Namrole, Kompastimur.com
Belum setahun, jembatan tambatan perahu yang dibangun dengan anggaran negara sebesar Rp.1.5 Milyar lebih kini rusak parah.
Proyek milik dinas Perhubungan Kabupaten Bursel yang berlokasi di desa Lektama Kecamatan Namrole rusak parah karena hantamn ombak.
Diketahui, berdasarkan dokumen berita acara yang diperoleh, pembayaran termin MC III, IV, V, IV (75 %). Pekerjaan, pembangunan tambatan perahu di Desa Lektama tersebut dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Anggaran 2017.
Pekerjaan proyek itu dikerjakan berdasarkan Nomor kontrak, 01/SP/2.09/18.04/V/2017. Tanggal kontrak 10 Mei 2017. Nomor Amandemen kontrak 01/ADD-01/2.09-18.04/VII/2017. Tanggal amandemen kontrak 20 Juli 2017 dengan Nilai Kontrak 1.567.868.000.00 dan Penyedia yaitu CV. Barestu.
Kondisi jembatan tambatan perahu Desa Lektama saat ini tidak bisa dipakai untuk tambatan perahu karena telah rusak parah akibat hantaman ombak. Kerusakan ini terjadi hampir 5 bulan lalu, namun belum juga diperbaiki.
Terhadap persoala ini, Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Sukri beralasan bahwa, kerusakan itu disebabkan oleh ombak. Dikatakan juga bahwa telah diperiksa oleh BPK dan pihaknya bersama pihak kontraktor telah membuat pernyataan.
"Iya. Itu masih masuk (pemeliharaan), kemarin itu kan dorang mau kerja tetapi kondisi ombak, itu kan sesuai dengan hasil pemeriksaan BPK, memang kita sudah bikin pernyataan," ujar Sukri.
Terkait pemeriksaa BPK dirinya menjelaskan hanya membuat pernyataan soal masuk dalam proses pemeliharaan bukan karena ada temuan.
"Temuan tidak, volumenya pas hanya pada saat ombak itu jembatan rusak. Dan waktu itu kan masih dalam masa pemeliharaan dia (kontraktor)," kata Sukri.
Kata Sukri lagi, karena masih dalam masa pemeliharaan maka pihak kontraktor sudah berjanji dan sudah membuat surat pernyataannya, dimanna jika kontraktor tidak menyelesaikannya, maka bisa diklaem berdasarkan surat pernyataan yang telah dibuat itu.
"Kita bisa klaim mereka dan mereka akan kerjakan. untuk perbaikan kembali kemungkinan akan dibongkar lagi untuk dikerjakan lagi," jelasnya.
Ditanya terkait berapa besar anggaran pemeliharaan, sebut Sukri tidak ada lagi anggaran untuk itu karena merupakan tanggungjawab kontraktor untuk memperbaiki kembali jembatan yang rusak tersebut.
"Itu kalau pemeliharaannya paling sebulan. Tidak dibiayai lagi karena kita suda bayar dia (kontraktor). Dan itu satu keharusan dia untuk memperbaiki, kalau tidak kita bisa klaim dia," tegasnya.
Kapan jembatan yang rusak itu dapat diperbaiki, Sukri menjelaskan bahwa dari pihak kontraktor telah meminta maaf karena ada proyek jembatan lagi yang belum selesai di kerjakan.
"Kondisi barat ini kan belum selesai, nanti setelah itu, nanti ikutilah, kita akan perbaiki. Dalam waktu dekat," ujarnya.
Pantauan media ini, jembatan tambatan perahu Desa Lektama ini, seluruh landasan jembatan dari papan itu telah terlepas semuanya, hanya menyisakan tiang-tiang beton saja.
Papan-papan yang terlepas itu dikumpulkan dan ditaruh di pinggiran rumah milik warga desa setempat.
Jembatan tambatan perahu yang rusak parah ini, tidak jau dari Pendopo Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa dan rumah Penjabat Sekda AM. Laitupa, berkisar 500 meter saja. (KT/05)
0 komentar:
Post a Comment