Ambon, Kompastimur.com
Gubernur Maluku,
Said Assagaff melaunching empat aplikasi yang digagas Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, yakni E-Office, Early Information
System (EIS), Simpati Indag dan Simponi Indah, Selasa (27/11/2018).
Kepada sejumlah
wartawan, Assagaff katakan, selain launching aplikasi milik Disperindag Maluku,
pada tanggal 29 juga akan dilaunching aplikasi milik Dinas Parawisata dan Biro
Umum setda Maluku.
Menurutnya, hal
ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di
daerah seribu pulau ini.
"Tiap dinas
harus punya satu inovasi yang baru. Oleh karena itu saya sangat berterima kasih
kepada Elvis Pattiaelano yang sudah memulai dengan langkah yang tepat, ini baik
dan bisa menjadi contoh bagi dinas-dinas lain," ujarnya.
Ditanya terkait
zona merah yang diberikan ombudsman dalam hal pelayanan publik, sebagai orang
nomor satu di pemerintah provinsi Maluku membantah hal tersebut.
"Merah? Yang
Merah itu dimana, bilang Ombudsman datang lalu berdebat dengan saya,"
tandasnya.
Menurutnya,
selama ini pelayanan publik berjalan dengan baik, bahkan ada inovasi baru yang
diterapkan dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, dan salah satunya empat aplikasi yang baru
dilaunching Disperindag Maluku.
Sementara itu,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano menuturkan,
empat aplikasi baru dilaunching dalam rangka menindaklanjuti surat edaran
seketaris daerah Maluku, terkait setiap OPD harus mempunyai satu inovasi.
"Untuk
tahun 2018 saya dan beberapa staf mengikuti diklat kepemimpinan, ada dua diklat
mengikuti diklat kepemimpinan tingkat empat se-level kepala seksi dan saya
mengikuti diklat kepemimpinan tingkat dua level kepala dinas. Pada kesempatan
itu kami mulai menggagas pelayanan publik berbasis IT," ucap Pattiselano.
Dikatakan,
dengan mengikuti diklat dimaksud kemudian dibuatlah E-Office yang
diintegrasikan semua di dalam unit layanan administrasi terintegrasi dimana "E-Office
artinya surat-menyurat dinas sudah menggunakan ART.
“Jadi kepala
dinas dimana saja bisa membaca surat masuk maupun surat keluar dan bisa
langsung mendisposisi kepada kepala bidang terkait. Begitu juga kepala bidang
bisa mendisposisi kepada kepala seksi, jadi perlu tunggu saya atau kepala
bidang kembali ke kantor baru di desposisi, dan ditindaklanjuti, tidak lagi
tertahan berlama-lama, begitu surat keluar," jelasnya.
Sedangkan
aplikasi Early Information System (EIS) rencana eskpor, menurutnya Pattiselano
aplikasi ini mendukung kerja-kerja dari tim peningkatan eskpor yang sudah
didukung oleh Gubernur Provinsi Maluku.
Hal ini
dimaksudkan agar dua atau tiga hari menjelang eksportir melakukan ekspor, akan
menginformasikan di aplikasi itu.
"Jadi
mereka tinggal masuk di aplikasi itu, kemudian pilih nama perusahaannya,
komuniti, volume, negara tujuan, transportasi apa itu udara maupun laut. Jika ada
kendala maka akan ditulis dikolom yang sudah disediakan dalam aplikasi tersebut,"
tuturnya.
Selanjutnya, untuk
aplikasi sistim informasi pusat data mandiri (simpati indag), dimana semua data
yang ada akan di upload, baik itu kegiatan dan lain sebagainya.
" Kalau masyarakat
yang membutuhkan data bisa langsung membuka di aplikasi itu. Tidak lagi datang
ke kantor. Ataupun kalau datang di kantor bisa langsung membuka di komputer
yang sudah disediakan di loby," akuinya.
Sementara,
Oplikasi yang terakhir, kata Pattiselano, aplikasi Simponi Indah, yang
bertujuan untuk mempromosikan produk industri kecil yang dikaitkan dengan web,
sehingga masyarakat baik di dalam daerah, nasional maupun international bisa
mengetahui produk industri apa saja yang ada di seluruh Maluku.
Ia berharap
kedepan ada lagi aplikasi yang membantu dan mempermudah pelayanan publik di
Dinas.
"Kita
sedang mengkaji terus, yang beralih ke IT supaya semua bisa berjalan dengan
cepat, lancar dan bisa mempermudah masyarakat memperoleh informasi yang
berhubungan dengan pelayanan publik,” tambahnya. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment