Namrole, Kompastimur.com
Warga di
Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) , mengeluhkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Biloro, Kecamatan Kepala Madan, karena dokter diduga
jarang berada di tempat.
Kondisi tersebut
berakibat tak maksimalnya pelayanan kesehatan kepada warga Biloro dan
sekitarnya.
Arman, salah
satu warga Aer tarnate, Kecamatan Kepala Madan, Sabtu (29/09/2018), mengungkapkan,
dalam beberapa bulan terakhir, dokter yang diketahui bernama Fika Taslim yang
bertugas di Puskesmas Biloro jarang berada di tempat.
Menurutnya,
seharusnya dokter tetap berada di lokasi, mengingat Puskesmas tersebut dokter
memiliki peran penting sebagai kepala Puskesmas.
“Dokter Fika
jarang ada di tempat, katong mau priksa saja cuma ada mantri daan bidan, Kita
berharap kepada pemda Bursel untuk menindak tegas dokter yang membangkang dalam
tugas, sehingga proses pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan optimal,” harap
Arman.
Ia menuturkan,
meski pelayanan tetap berjalan karena diambilalih oleh perawat saat dokter tak
ada, namun jika terjadi sesuatu terhadap pasien, akan menjadi masalah besar,
sebab bukan dokter yang menanganinya,” ujarnya.
Dirinya berharap
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bursel Ibrahim Banda untuk melakukan
penertiban terhadap Dokter Fika sehingga dokter dapat memprioritaskan pelayanan
kesehatan pada tempat mereka menjalankan tugas.
“Katong berharap
semua petugas kesehatan terlebih dokter yang ada di Puskesmas Biloro dapat
mendahulukan pelayanan prima dan tidak terlalu menyibukkan diri dengan kegiatan
sampingan, sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan terabaikan,” ungkapnya.
Hal serupa juga
dikeluhkan oleh Kapolsek Kepala Madan Iptu Zhainal, dimana Kapolsek kepada
media ini mengatakan dirinya juga merasa terganggu dengan keadaan dokter yang
tidak berada di tempat.
Bahkan, dirinya
menjelaskan saat personil Polsek Kepala Madan yang datang ke Puskesmas
mengantarkan warga untuk melakukan visum tidak mendapati dokter di tempat,
akibatnya pekerjaanya untuk menangani perkara pidana yang di laporkan
masyarakat ke jajaranya tidak dapat diproses dengan cepat.
“Dokter memang
tidak ada di Boloro, dan untuk keperluan visum terpaksa kita ke Kecamatan Aer
Buaya, Kabupaten Buru, karena di Biloro hanya ada mantri dan bidan dan mereka
tidak bisa visum.
Bahkan dirinya
meminta Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky serta
Pak Sekda agar dapat menegur dokter Fika
yang bertugas di Biloro karena selalu meninggalkan tempat tugasnya.
“Sedikit hilang
sedikit hilang, saya sudah tiga kali mau visum ini terpaksa ke Aer Buaya terus
gara-gara dokternya tidak ada. Dengan begini kasus saya terkendala terus, mahu
diproses cepat tapi dokternya tidak ada,” kesalnya.
Sementara Kadis
Kesehatan Ibrahim Banda yang dihubungi terkait masalah ini nomornya tidak
aktif, Pesan yang dikirm pun tak dibalas Banda. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment