SBT, Kompastimur.com
Dana hibah oleh
Pemerintha Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terhadap KNPI SBT yang mencapai Rp.1 Milyar merupakan bentuk
pemborosan, sehingga kedepan, pemerintah daerah sudah harus mengkaji ulang
danah hibah yang dialokasikan kepada KNPI SBT.
Hal ini
diungkapkan oleh Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) SBT,
Irwan Derlen kepada Kompastimur.com, Senin (15/10/08) di Bula.
Derlen
menjelaskan, dana hibah mencapai milyaran merupakan angka yang sangat
fantastis, namun pengelolaan serta pemanfaatan anggaran tersebut tidak maksimal
alias tidak memiliki nilai tambah, bahkan anggaran yang begitu besar, namun
kegiatan-kegiatan yang digagas dan dilaksanakan oleh KNPI bersifat serimonial
belaka, sehingga dinilai tidak bermanfaat untuk daerah ini.
”Anggaran sangat
besar sekali, tetapi berdampak buat daerah ini. Semuanya melakukan kegiatan
serimonial belaka,” katanya.
Untuk itu,
dirinya mendesak Pemerintah Daerah agar kedepan, dana hibah untuk KNPI SBT
harus dikurangi, sehingga sebagian anggaran dialokasikan untuk hal-hal lain
yang lebih penting serta bersentuhan lansung dengan kepentingan daerah dan masyarakat.
Selaku pimpinan
organisasi kepemudaan di daerah ini, dirinya merasa aneh dengan anggaran yang
sangat besar, namun tidak memberikan output positif untuk daerah.
Mestinya,
sebagai payung pemuda di daerah, KNPI harus membantu Pemerintah dalam melihat
segala persoalan yang ada di daerah ini.
”Kedepan harus
dikurangi. Mestinya KNPI harus membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk ide dan
gagasan bukan kegiatan serimonial,” sesalnya.
Dirinya
berharap, KNPI SBT kedepan harus menawarkan program berbasis pemberdayaan
masyarakat ke pemerintah daerah, dan dikawal lansung oleh KNPI secara
berjenjang sehingga program-program tersebut dinikmati lansung oleh masyarakat.
Selain itu,
sebagai payung yang menaungi semua pemuda di daerah ini mestinya tegas dalam
menyikapi persoalan yang dinilai merugikan masyarakat, seperti Perusahaan
pemegang HPH yang saat ini beroperasi namun tidak bermanfaat bagi daerah,
bahkan merusak lingkungan (Tanah Seram) khususnya di daratan, jika ini
dibiarkan maka kedepan hutan di daerah ini akan habis dan masyarakat yang akan
menerima resikonya. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment